Harga iPhone Terancam Makin Mahal karena Trump, Bisa Tembus Rp 57 Juta!

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 06 April 2025 | 15:37 WIB
Harga iPhone Terancam Makin Mahal karena Trump, Bisa Tembus Rp 57 Juta!
iPhone 16e. [Apple]

Suara.com - Kebijakan baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal tarif impor bakal berdampak ke kenaikan harga iPhone. Analis menyebut kalau Apple bisa saja membuat iPhone makin mahal hingga 3.500 Dolar AS atau sekitar Rp 57 juta.

Alasannya, kenaikan harga iPhone ini bisa terjadi apabila Apple mengalihkan produksi ponselnya ke AS. Itu artinya, harga iPhone tersebut sama saja dengan Apple Vision Pro, headset VR/AR yang baru saja diluncurkan Apple sekaligus menjadi salah satu perangkat mahalnya.

Hal ini dinyatakan oleh Dan Ives selaku Analis dari Wedbush Securities. Ia menjelaskan kalau harga itu berlaku jika produksi iPhone dialihkan Apple dari China ke AS.

"Jika Anda menginginkan iPhone seharga 3.500 Dolar AS, kami harus membuatnya di New Jersey, kami harus membuatnya di Texas. Jika Anda menyukai iPhone seharga 1.000 Dolar AS (sekitar Rp 16,5 juta), Anda membuatnya di China," ungkap Ives dalam wawancara di Bloomberg TV, dikutip dari The Standard, Minggu (6/4/2025).

Apple sendiri menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling terpukul usai Trump mengumumkan kebijakan baru tarif impor. Harga sahamnya anjlok lebih dari 9 persen pada Kamis lalu.

Pergerakan saham Apple juga melampaui penurunan 6 persen untuk Nasdaq yang merupakan perusahaan teknologi.

Alasan di balik penurunan harga saham ini yakni rantai pasokan Apple menjadikannya target utama tarif impor Trump.

Untuk diketahui, Apple memang merancang produknya di California, Amerika Serikat. Tetapi perusahaan itu justru mendapatkan komponen perangkat dari seluruh Asia, di mana pusat manufaktur utama Apple berada di China, Vietnam, India, dan Thailand.

Apple sendiri telah berupaya untuk mendiversifikasi rantai pasokannya guna mengurangi ketergantungan pada China. Tetapi putaran tarif global terbaru Trump menempatkannya langsung pada sasaran.

Baca Juga: Trump Kembali Tunda Blokir TikTok, Dikasih Waktu 75 Hari

Apple juga bakal menghadapi pilihan sulit. Di satu sisi mereka bisa menanggung biaya tarif impor demi menjaga harga iPhone tetap stabil.

Tapi di sisi lain, perusahaan harus mengorbankan pendapatan, pertumbuhan, hingga efek merugikan lainnya terhadap harga saham.

Pada gilirannya, Apple mau tak mau bakal memiliki sedikit modal untuk penelitian dan pengembangan. Efeknya, Apple bisa saja kalah saing dengan para kompetitor, khususnya perusahaan HP China, terkait inovasi produk.

Pendapat lain dari analis mengatakan Apple mungkin memilih opsi lain untuk membebankan biaya lebih kepada konsumen dengan menaikkan harga iPhone dalam jangka pendek. Ini juga sekaligus upaya untuk menguji loyalitas pelanggan.

Analis dari Rosenblatt Securities mengatakan bahwa Apple mungkin harus menaikkan harga di seluruh rangkaian produknya sebesar 17 hingga 18 persen.

Jika itu terjadi, maka iPhone 16 basic yang diluncurkan dengan harga 799 Poundsterling (Rp 17 juta) bisa naik hingga 23 persen menjadi 1.142 Poundsterling atau sekitar Rp 24,3 juta.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI