Suara.com - Waspada! Bahaya Tersembunyi di Balik Tren Sewa iPhone
Hari raya seperti Lebaran selalu menjadi momen spesial bagi banyak orang.
Tak sedikit yang ingin tampil maksimal dan mengabadikan momen kebersamaan dengan keluarga dalam kualitas terbaik, termasuk dalam hal dokumentasi.
Maka tak heran, penyewaan ponsel pintar—terutama iPhone—menjadi tren musiman yang terus diminati.
Dengan harga sewa yang relatif terjangkau dibandingkan membeli unit baru, banyak orang memilih menyewa.
Demi bisa tampil percaya diri sekaligus menghasilkan foto atau video berkualitas tinggi.
Namun, di balik kemudahan dan gaya hidup instan ini, ada bahaya yang sering luput dari perhatian. Risiko pencurian data pribadi dan pembajakan akun digital.
Ponsel pintar saat ini bukan sekadar alat komunikasi. Ia telah menjadi perpanjangan identitas digital seseorang.
Mulai dari akun media sosial, mobile banking, dompet digital, hingga akses ke dokumen penting, semuanya terintegrasi dalam satu perangkat.
Baca Juga: Pakai Dynamic Island dan Camera Button, Honor 400 Lite Bawa Tampilan Mirip iPhone
Dan ketika perangkat tersebut bukan milik pribadi, potensi kebocoran data semakin besar.
Menurut Pendiri dan Group CEO VIDA, Niki Luhur, kebiasaan menyewa smartphone untuk keperluan singkat justru membuka celah besar bagi kejahatan siber.
“Menyewa smartphone untuk keperluan sesaat memang praktis, tapi jangan lupa, perangkat itu bisa menyimpan jejak data sensitif kita,” ujar Niki dalam keterangan persnya, Kamis 10 April 2025.
Niki menyoroti bahwa banyak pengguna ponsel sewaan tidak sadar sedang membahayakan dirinya sendiri.
Saat mereka login ke akun digital, mengunggah foto selfie untuk verifikasi, atau bahkan mengisi data KTP, semua informasi itu bisa tertinggal di perangkat.
Lebih parahnya, sebagian data bahkan bisa diakses kembali meski pengguna mengira sudah log out.