Suara.com - Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump soal tarif impor ikut berimbas pada keberlangsungan bisnis Nvidia. Perusahaan semikonduktor asal AS itu terancam tekor dari pesaingnya yang juga raksasa teknologi China, Huawei.
Pasalnya, Huawei baru saja mengumumkan bakal mengembangkan prosesor baru yang disebut Ascend 910D. Ini adalah chip semikonduktor yang mendukung beragam fitur AI, sekaligus calon pesaing baru untuk produk Nvidia.
Bahkan Huawei Ascend 910D ini diklaim bakal menyamai kinerja H100, chip pelatihan AI buatan Nvidia yang diluncurkan tahun 2022 lalu, seperti dikutip dari Times of India, Selasa (29/4/2025).
Menurut laporan, Huawei sudah melibatkan beberapa perusahaan teknologi China untuk bekerja sama mengembangkan prosesor tersebut. Chipset itu direncanakan rilis akhir Mei 2025 mendatang.
Terungkap juga kalau Huawei Ascend 910D ini menggunakan banyak teknologi pengemasan canggih yang mengintegrasikan beberapa cetakan silikon untuk menghasilkan performa lebih cepat.
Raksasa teknologi China itu bahkan berani mengklaim kalau chip barunya ini bisa melampaui prosesor Nvidia H100 dalam hal kekuatan hingga hemat daya.
Di sisi lain, Huawei juga mulai mengirimkan lebih dari 800.000 chip Ascend 910B dan 910C generasi sebelumnya ke beberapa pelanggan utama mereka, seperti perusahaan telekomunikasi lokal hingga ByteDance, perusahaan induk TikTok yang kini juga mulai melirik AI.
Narasumber yang mengetahui isu tersebut mengaku adanya peningkatan minat perusahaan pada chip 910C Huawei.
Kendati begitu chip Huawei 910C yang diklaim setara dengan Nvidia H100, nyatanya gagal mencapai kinerja yang setara saat dites secara real time.
Baca Juga: Dianggap Tak Menghormati, Kenapa Donald Trump Pakai Jas Biru di Pemakaman Paus Fransiskus?
Tapi pengembangan prosesor 910D ini dinilai menjadi tekad berkelanjutan Tiongkok untuk menutup kesenjangan perkembangan teknologi sektor chip AI yang dikuasai AS.
Para analis berpandangan bahwa meskipun chip AI China masih tertinggal jauh dari Nvidia dalam hal performa dan efisiensi daya, mereka bisa saja unggul karena diuntungkan dalam hal distribusi.
Prosesor Huawei ini bisa memenuhi permintaan kebutuhan perusahaan China. Lebih lagi Pemerintah Beijing juga mendesak pengembang AI lokal untuk menggunakan produk chip dalam negeri.
Akibat ulah Trump
Sekadar informasi, kebijakan Donald Trump soal tarif impor sempat meloloskan Nvidia karena produk teknologi tidak masuk daftar tersebut. Namun AS mengeluarkan kebijakan baru untuk memperketat pembatasan ekspor semikonduktor ke China.
Awal April kemarin, chip Nvidia H20 yang merupakan prosesor canggih dan masih bisa dijual ke perusahaan China tanpa lisensi, justru ditambahkan ke daftar produk semikonduktor terlarang.