Peneliti Indonesia Gunakan AI untuk Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 18:08 WIB
Peneliti Indonesia Gunakan AI untuk Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan
Mardhani Riasetiawan dan Ester Rosdiana Sinaga, dua peneliti dari Indonesia yang memanfaatkan teknologi AI untuk mitigasi bencana dan ketahanan pangan. [Dok. Microsoft Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peringatan dini pun disampaikan secara human-centered, dengan pendekatan berbasis komunitas agar tidak menimbulkan kepanikan. Alih-alih menggunakan sirine, sistem peringatan dikirimkan ke relawan di setiap RT, yang kemudian menyampaikan informasi melalui pengeras suara masjid atau grup WhatsApp.

Setiap rumah juga diberi penanda warna mulai dari hijau, kuning, atau merah untuk memudahkan proses evakuasi berdasarkan tingkat risiko.

“Waktu itu pernah 33 sensor kami terkubur karena longsor. Tapi justru itu bukti bahwa sistemnya bekerja. Bahkan, pernah ada warga yang sempat mendapat peringatan 7 menit sebelum longsor, dan itu menyelamatkan 15 orang,” ungkap Mardhani.

Kini, G-Connect tengah mempelajari pemanfaatan AI lebih lanjut untuk mengembangkan model prediksi. Tim mereka mengikuti pelatihan elevAIte Indonesia untuk meningkatkan keterampilan teknis, terutama dalam machine learning dan penggunaan Copilot Studio.

Nantinya, mereka ingin membangun sistem prediksi berbasis AI dan sedang mengeksplorasi penyajian data serta cara komunikasi yang lebih cepat sekaligus mudah dipahami oleh masyarakat, seperti menyajikan data melalui chatbot lokal berbasis Bahasa Jawa.

Ester Rosdiana Sinaga, peneliti dari Indonesia mempresentasikan hasil penelitiannya di UC Davis, Amerika Serikat. [Dok. Microsoft Indonesia]
Ester Rosdiana Sinaga, peneliti dari Indonesia mempresentasikan hasil penelitiannya di UC Davis, Amerika Serikat. [Dok. Microsoft Indonesia]

AI untuk ketahanan pangan

Teknologi AI untuk ketahanan pangan ini diciptakan oleh Ester Rosdiana Sinaga, seorang peneliti dan Mahasiswa Studi Magister Hortikultura dan Agronomi di UC Davis, Amerika Serikat.

Penelitiannya kini mencakup analisis tanaman yang ditanam oleh diaspora Indonesia di AS, riset yang ia yakini bisa menjadi dasar untuk mengidentifikasi varietas tahan iklim ekstrem dan mendukung diversifikasi pangan di Indonesia.

Lebih dari itu, risetnya juga mencakup aspek sosial seperti peran perempuan dalam pertanian dan kesehatan keluarga.

Baca Juga: Bisnis Kuliner Tumbuh Positif hingga 21%: Begini Kunci Sukses Toko Roti Romi Makin Berkembang

"Di sini, meskipun kedua pasangan bekerja dan memiliki pendidikan yang setara, perempuan tetap yang paling memahami soal pangan dan tanaman obat. Ternyata pola ini terbawa dari Indonesia, dan itu menarik untuk dikaji," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI