Sementara itu, 51 persen kesulitan membangun jejaring. Tantangan lain meliputi kurangnya mentoring hingga literasi digital.
"Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM,” lanjutnya.
Sebagai perusahaan teknologi finansial, DANA terus mengoptimalkan teknologi yang aman dan inklusif untuk mengembangkan fitur-fitur yang memberdayakan pengguna, termasuk pelaku UMKM.
Selama dua tahun terakhir, DANA telah berfokus kepada pemanfaatan AI dan mendorong adopsinya oleh pelaku UMKM guna meningkatkan daya saing.
Mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’, SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menghadirkan beragam materi pelatihan, mulai dari teknik pemasaran digital, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Seluruh kurikulum ini dirancang secara matang, komprehensif, dan relevan untuk menjawab tantangan UMKM di masa kini dan mendatang.
SisBerdaya menyasar dua kategori. Kategori pertama adalah mikro untuk usaha dengan pendapatan 10-30 juta rupiah per bulan dan 0-3 karyawan.
Kategori kedua adalah ultra mikro untuk usaha dengan pendapatan 1-10 juta rupiah dan 4-10 karyawan.
Sementara itu, DisBerdaya ditujukan khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.
Baca Juga: Serat Optik : Tulang Punggung Transformasi Digital Indonesia, Ini Kata Para Ahli
![SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/08/87838-sisberdaya-dan-disberdaya-2025.jpg)
Tahun ini, peserta DisBerdaya akan disaring melalui beberapa organisasi dan pihak regulator yang berfokus pada pemberdayaan disabilitas.