Suara.com - Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin menghasilkan kerja sama antar negara, termasuk di sektor digital.
Pertemuan keduanya ditandai dengan prosesi pertukaran sejumlah dokumen kerja sama bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia. Ini mempertegas komitmen Indonesia dan Rusia dalam memperluas kolaborasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Salah satu dokumen utama yang dipertukarkan adalah penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi) dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan Rusia ini tak berhenti pada penandatanganan, tetapi segera masuk tahap pelaksanaan.
“Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM (sumber daya manusia), pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif,” kata Meutya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (20/6/2025).
Kolaborasi Indonesia dan Rusia ini mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), tata kelola spektrum frekuensi radio, penguatan keamanan siber, serta penyusunan kebijakan internet yang inklusif.
Selain itu, program kerja sama juga melibatkan produksi konten digital, seminar bilateral, dan pertukaran riset antar-lembaga.
Meutya menilai kalau Rusia adalah mitra strategis karena keberhasilannya menghadirkan layanan internet cepat dan terjangkau bagi 92 persen penduduknya.
Sebab tarif internet broadband (Wifi rumahan) di Rusia berkisar Rp 95.000 hingga Rp 160.000 per bulan. Menurut dia, ini sebuah pencapaian yang menjadi referensi penting bagi Indonesia dalam menjangkau wilayah 3T.
Baca Juga: Lenovo, Philips, hingga Xbox Terancam Diblokir di Indonesia!
Adapun dokumen kerja sama ini merupakan satu dari empat nota penting yang dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara, yang meliputi:
- Kerja sama pendidikan tinggi RI–Rusia
- Kerja sama transportasi lintas negara
- Kolaborasi Digital dan Media Massa
- Nota Kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi DANANTARA dan mitra Rusia
Meutya melanjutkan, seluruh pertukaran ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia, yang menjadi tonggak penting arah baru hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.
“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.
Nota kesepahaman Indonesia dan Rusia ini berlaku lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis. Ia menilai kalau kerja sama ini menciptakan fondasi jangka panjang untuk transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Janji Komdigi sediakan internet 100 Mbps harga Rp 100 ribu
Sebelumnya Kementerian Komdigi menjanjikan kalau wacana penerapan kecepatan internet 100 Mbps dengan harga Rp 100 ribu bisa dilaksanakan secepatnya.