Suara.com - Sejumlah perusahaan besar seperti Lenovo, Philips, hingga Xbox terancam diblokir di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Alasannya, platform mereka tak kunjung memenuhi kewajiban pendaftaran sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar melayangkan ultimatum kepada Lenovo, Philips, Xbox, dan empat perusahaan lain karena belum memberikan respons maupun menunjukkan langkah konkret sampai 17 Juni 2025.
“Sebagai langkah konkret tindak lanjut, Kementerian Komdigi telah menyampaikan surat peringatan kepada tujuh PSE yang belum memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020,” kata Alex, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (20/6/2025).
Menurut Alexander, peringatan yang disampaikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola sistem elektronik yang tertib serta melindungi hak dan kepentingan masyarakat sebagai pengguna layanan digital.
Berikut daftar PSE lingkup privat yang mendapatkan peringatan dari Komdigi:
- philips.com (PT Philips Indonesia Commercial)
- bathandbodyworks.co.id (PT. DUNIA LUXINDO)
- ebay.com dan aplikasi eBay (ebay, Inc.)
- nike.com dan aplikasi Nike (Nike, Inc.)
- xbox.com dan aplikasi Xbox (Microsoft Corporation)
- klm.com dan aplikasi KLM (KLM Royal Dutch Airlines)
- lenovo.com dan aplikasi Lenovo (PT. Lenovo Indonesia)
“Komdigi mengimbau seluruh PSE Lingkup Privat untuk segera merespons surat peringatan yang telah disampaikan,” timpal dia.
Alex menegaskan, apabila hingga batas waktu yang ditentukan para PSE tersebut masih belum menunjukkan komitmen dalam memenuhi kewajiban pendaftaran, Kementerian Komdigi akan mengambil langkah tegas.
Hal itu termasuk pemutusan akses atau pemblokiran layanan, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020.
Lebih lanjut Alex menyampaikan bahwa Kementerian Komdigi membuka ruang klarifikasi bagi PSE yang menghadapi kendala teknis atau hambatan lainnya dalam proses pendaftaran.
Baca Juga: Tuai Kecaman Keras! Komdigi Diduga Minta Takedown Postingan yang Kritik Fadli Zon
“Seluruh PSE wajib mematuhi ketentuan yang berlaku demi terciptanya tata kelola sistem elektronik yang tertib dan bertanggung jawab di Indonesia,” tandasnya.
Ini bukan kali pertama Komdigi melayangkan ancaman blokir kepada para PSE Lingkup Privat yang beroperasi di Indonesia. Sebelumnya Alex juga memperingatkan total hingga 36 platform dan situs yang belum terdaftar.
Berikut situs dan aplikasi PSE privat yang terancam diblokir Komdigi karena belum melakukan pendaftaran maupun memperbarui data:
- yamaha.com, PT Yamaha Musik Indonesia Distributor, Belum Terdaftar
- mncgroup.com, PT MNC Asia Holding Tbk, Belum Terdaftar
- philips.com, PT Philips Indonesia Commercial, Belum Terdaftar
- ea.com, Electronics Arts Inc, Belum Terdaftar
- hp.com, HP Inc, Belum Terdaftar
- mrdly.com, PT Daya Intiguna Yasa Tbk, Belum Terdaftar
- indofood.com, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Belum Terdaftar
- bathandbodyworks.co.id, PT Dunia Luxindo, Belum Terdaftar
- unilever.com dan unilever.id, PT Unilever Indonesia, Tbk Belum Terdaftar
- order.kfcku.co.id dan aplikasi KFCku, PT Fast Food Indonesia Tbk, Belum Terdaftar
- max.com dan aplikasi Max, WarnerMedia Global Digital Services LLC, Belum Terdaftar
- ebay.com dan aplikasi eBay, ebay inc, Belum Terdaftar
- Asus.com dan aplikasi MyAsus, AsusTek Computer Inc, Belum Terdaftar
- msi.com, id.msi.com dan aplikasi MyMSI, Micro-Star International Co LTD, Belum Terdaftar
- Nike.com dan aplikasi Nike, Nike Inc, Belum Terdaftar
- xbox.com dan aplikasi Xbox, Microsoft Corporation, Belum Terdaftar
- byd.com dan Aplikasi BYD, BYD Company Limited PT BYD Motor Indonesia (Indonesia), Belum Terdaftar
- emirates.com dan aplikasi Emirates, The Emirates Group, Belum Terdaftar
- id.jbl.com dan jblstore.co.id, Harman International Industries Inc, Belum Terdaftar
- klm.com dan aplikasi KLM, KLM Royal Dutch Airlines Belum Terdaftar
- cathaypacific.com dan aplikasi Cathay Pacific, Cathay Pacific Airways Limited, Belum Terdaftar
- dhl.com, dhlexpresscommerce.com, mydhl.express.dhl dan aplikasi DHL Express Mobile, DHL Group, Belum Terdaftar
- lenovo.com dan aplikasi Lenovo, PT Lenovo Indonesia, Belum Terdaftar
- Lazada.com dan aplikasi Lazada, Ecart Webportal Indonesia, Perlu Pembaruan Data
- Aplikasi McDonalds, Rekso Nasional Food, Perlu Pembaruan Data
- Zurich.com, Zurich LiveWell Services and Solutions Ltd / Zurich Asuransi Indonesia Zurich Topas Life, Perlu Pembaruan Data
- ads.google.com, Google Indonesia, Perlu Pembaruan Data
- play.google.com, Google Indonesia, Perlu Pembaruan Data
- traveloka.com dan aplikasi Traveloka, Traveloka Indonesia, Perlu Pembaruan Data
- Aplikasi MyJNE, Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, Perlu Pembaruan Data
- apple.com, Apple Distribution International Limited Perlu Pembaruan Data
- garmin.com, Garmin Indonesia Distribution, Perlu Pembaruan Data
- Leagueoflegends.com dan aplikasi-aplikasi dari Riot, RIOT Games Services PTE LTD, Perlu Pembaruan Data
- epicgames.com, Epic Games International S.A.R.L, Bertrance, ROOT Branch/Epic Games Entertainment International GMBH/Epic Games Commerce GMBH, Perlu Pembaruan Data
- prudential.com, PT Prudential Life Assurance, Perlu Pembaruan Data
- kai.id, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia, Perlu Pembaruan Data