Suara.com - Google secara resmi mulai mengubah wajah laman Discover, hub berita yang terintegrasi dalam aplikasi Google di iOS dan Android. Perubahan pada Google Discover ini mengancam trafik media yang selama ini mengandalkan layanan tersebut.
Perusahaan raksasa pencarian ini telah meluncurkan fitur ringkasan berita yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI). Langkah ini berpotensi mengubah cara jutaan pengguna di seluruh dunia dalam mengonsumsi informasi setiap hari.
Pembaruan ini menghadirkan perubahan fundamental pada tampilan kartu berita di Discover. Alih-alih hanya menampilkan satu judul berita dari satu media, pengguna kini akan disajikan dengan sebuah ringkasan yang dihasilkan oleh teknologi AI.
Di pojok kiri atas kartu berita, akan terpampang logo dari beberapa penerbit yang beritanya dirangkum, diikuti oleh paragraf ringkasan yang menyebutkan sumber-sumber aslinya.
Google menyertai fitur ini dengan sebuah peringatan penting yang mengakui keterbatasan teknologi saat ini: “ringkasan ini dihasilkan oleh teknologi AI dan ‘dapat membuat kesalahan.’”
Meskipun belum diaplikasikan pada semua jenis berita, laporan dari TechCrunch mengonfirmasi bahwa fitur ini telah diluncurkan secara resmi di Amerika Serikat, bukan lagi sebatas uji coba terbatas.
Untuk tahap awal, fokusnya adalah pada topik-topik gaya hidup yang sedang tren, seperti olahraga dan hiburan. Menurut Google, tujuan utama fitur ini adalah untuk "mempermudah pengguna untuk memutuskan halaman mana yang ingin mereka kunjungi."
![Google Discover Mulai Tampilkan Ringkasan AI. [techcrunch]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/07/16/63111-google-discover-mulai-tampilkan-ringkasan-ai.jpg)
Inovasi AI di Tengah Kekhawatiran Industri Media
Peluncuran ringkasan AI di Google Discover ini bukanlah satu-satunya eksperimen yang dijalankan Google. Perusahaan juga tengah menguji coba format penyajian berita lain.
Baca Juga: Cara Membuat Foto Jadi Video dengan AI Veo 3, Mudah Ikuti Panduan Ini
Beberapa artikel kini muncul dengan poin-poin penting (bullet points) yang disajikan tepat di bawah judul, memberikan intisari cepat tanpa perlu membuka tautan.
Format lainnya adalah pengelompokan beberapa berita serupa dalam satu kartu, meskipun tidak diberi label secara eksplisit sebagai konten AI.
Namun, di balik perubahan yang dirancang untuk kenyamanan pengguna ini, tersimpan kekhawatiran besar dari para penerbit berita seperti dalam laporan TechCrunch.
Langkah agresif Google dalam mengintegrasikan AI ke dalam produknya, terutama dalam hasil pencarian, telah memicu alarm di seluruh industri media.
Fitur seperti AI Overviews dan AI Mode di pencarian memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban langsung atas pertanyaan mereka tanpa perlu mengunjungi situs web berita.
Hal ini secara langsung mengancam model bisnis media yang sangat bergantung pada klik dan kunjungan halaman (traffic).