Apa Pengaruh Ring of Fire di Indonesia? Antara Anugerah dan Bencana

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 14:17 WIB
Apa Pengaruh Ring of Fire di Indonesia? Antara Anugerah dan Bencana
ilustrasi HUT ke-80 RI (Pexels/Ache Surya)
ilustrasi tsunami (Pexels/Prajwal)
ilustrasi tsunami (Pexels/Prajwal)

Mengingat posisi geografis yang tidak bisa diubah, maka strategi terbaik bagi Indonesia adalah membangun sistem mitigasi dan adaptasi bencana yang kokoh dan berkelanjutan. Berikut beberapa upaya yang dapat diterapkan.

1. Sistem Peringatan Dini dan Teknologi Pemantauan

Pengembangan sistem peringatan dini untuk gempa bumi dan tsunami sangat vital. Teknologi sensor seismik bawah laut dan jaringan stasiun pemantauan gunung api harus diperluas serta ditingkatkan presisinya.

2. Edukasi dan Literasi Bencana

Masyarakat di daerah rawan bencana harus diberikan pelatihan evakuasi dan pengetahuan tentang risiko bencana sejak dini. Program simulasi bencana, kurikulum pendidikan kebencanaan, dan media informasi publik sangat diperlukan.

3. Tata Kota dan Infrastruktur Tahan Bencana

Pembangunan di wilayah rawan gempa harus memperhatikan standar bangunan tahan gempa.

Pemerintah daerah perlu menerapkan tata ruang berbasis risiko bencana, serta menghindari pembangunan di zona rawan longsor, aliran lava, atau tsunami.

4. Kolaborasi Lintas Sektor dan Belajar dari Negara Lain

Baca Juga: 10 Tsunami Paling Dahsyat di Dunia, Tinggi Gelombang sampai 85 Meter

Indonesia bisa belajar dari Jepang, negara yang juga berada di Ring of Fire dan memiliki sistem manajemen bencana yang sangat maju.

Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan sistem kesiapsiagaan nasional.

Itulah pengaruh Ring of Fire di Indonesia. Cincin Api Psifik membawa dua sisi bagi Indonesia, yakni ancaman bencana sekaligus sumber daya alam yang luar biasa. Dengan pendekatan sains, kebijakan yang terintegrasi, serta kesadaran masyarakat yang tinggi, Indonesia dapat memperkecil risiko bencana alam dan memaksimalkan potensi sumber daya geodinamika bumi. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI