Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru saja menyita ribuan unit HP palsu dan ilegal di sekitar Cengkareng dengan total harga barang bukti mencapai Rp17,6 miliar.
Oleh sebab itu, sudah sewajarnya Anda tahu cara cek HP palsu atau asli terlebih dahulu sebelum hendak membeli ponsel.
Budi Santoso selaku Menteri Perdagangan (Mendag) mengaku bahwa penggerebekan dilakukan usai pihaknya menelusuri aktivitas penjualan ponsel di sejumlah e-commerce. Setelah disidak, diketahui bahwa produksi HP palsu itu sudah berjalan selama dua tahun.
"Produksi ini sudah dimulai sejak pertengahan 2023. Dalam satu minggu saja, pelaku bisa merakit 5.100 unit. Banyak pelanggaran dilakukan, termasuk pemalsuan merek, seperti Redmi, Oppo,Vivo, juga iPhone," ungkapnya.
Jangan mudah termakan harga murah, pastikan untuk memperhatikan beberapa hal berikut sebelum beli HP.
1. Bandingkan dengan Harga Resmi
Jika HP yang Anda temukan dijual jauh lebih murah dari harga pasar resmi, Anda harus berhatihati. Banyak HP palsu ditawarkan dengan harga diskon besar-besaran agar pembeli terkecoh.
Harga yang terlalu rendah sering menjadi indikator HP palsu, terutama bila penjual menawarkan merek terkenal dengan potongan harga tidak wajar.
2. Periksa Kemasan dan Segel
Baca Juga: Rekomendasi HP Xiaomi Terbaik 2025: Dari Flagship Premium hingga Harga Sejutaan
Kemasan HP asli biasanya memiliki cetakan tajam, teks jelas, dan segel susah dibuka tanpa merusak. Ciri HP palsu sering terlihat dari kotak tiruan yang bertekstur murahan, cetakan memudar, bahkan salah ejaan brand. Segel plastik mudah dibuka atau tidak jelas menunjukkan asal-usulnya eraspace.
3. Periksa Nomor IMEI di Beberapa Tempat
Metode penting lainnya adalah memeriksa nomor IMEI dengan mengetik #06# di dial telepon lalu cocokkan dengan yang tertempel di kotak dan stiker baterai (jika bisa dibuka). Jika ketiga IMEI berbeda atau tidak terdaftar di situs resmi GSMA, kemungkinan besar HP tersebut palsu atau ilegal.
4. Kualitas Sinyal Buruk
HP palsu biasanya tidak menggunakan komponen jaringan berkualitas tinggi seperti HP resmi. Akibatnya, sinyal sering tidak stabil meski berada di area dengan jaringan kuat. Anda mungkin mengalami putus sambung saat telepon, lemot saat browsing, atau sinyal hilang tiba-tiba.
Hal ini terjadi karena HP palsu menggunakan chipset tiruan atau antena yang tidak sesuai standar pabrikan. Bahkan, jika IMEI-nya tidak terdaftar resmi, perangkat bisa diblokir oleh operator dan tidak bisa dipakai untuk internet atau panggilan.
5. Uji Performa dan Komponen Hardware
Unit palsu sering menggunakan komponen berkualitas rendah. Anda mungkin merasakan booting yang lama, lag saat membuka aplikasi, baterai cepat habis, atau kamera hasilnya blur. Bagian speaker, konektor, dan tombol juga terasa murah dan mudah rusak.
6. Cek Garansi Resmi dan Dokumen
HP asli selalu disertai garansi resmi dari distributor atau pabrikan. Garansi palsu sering berupa kartu yang tampak murahan atau tidak bisa dipakai klaim. Banyak HP ilegal hanya memiliki garansi distributor yang tidak diakui pusat layanan resmi.
7. Perhatikan Aksesoris Bawaan
Charger, kabel, earphone, dan manual book pada HP asli memiliki kualitas tinggi dan logo yang jelas. Sementara versi palsu kerap menyertakan aksesoris murah, plastik tipis, bahkan tidak lengkap, ini salah satu ciri HP palsu paling mudah terlihat saat unboxing.
Dengan mengecek ketujuh ciri tersebut, Anda bisa membedakan HP asli atau palsu sebelum melakukan pembelian, terutama di marketplace yang rawan menjual produk tidak resmi.
Jika masih ragu, selalu minta bukti garansi resmi, rekaman video saat unboxing, dan periksa IMEI secara online. Langkah ini membantu Anda menjaga keamanan data dan kenyamanan jangka panjang.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri