Sulawesi Mengubah Sejarah Migrasi Manusia Purba

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:18 WIB
Sulawesi Mengubah Sejarah Migrasi Manusia Purba
Gambar ilustrasi penemuan arkeologi penting di Situs Calio, Soppeng, Sulawesi Selatan, telah mengubah pemahaman para ilmuwan mengenai migrasi manusia purba di dunia [Suara.com]

Suara.com - Sebuah penemuan arkeologi penting di Situs Calio, Soppeng, Sulawesi Selatan, telah mengubah pemahaman para ilmuwan mengenai migrasi manusia purba di dunia.

Tim peneliti gabungan dari Indonesia dan Australia berhasil menemukan artefak batu yang mengungkap keberadaan manusia purba (hominin) di Pulau Sulawesi lebih dari satu juta tahun yang lalu.

Poin-Poin Penting dari Penemuan ini adalah:

1. Usia Artefak yang Mengejutkan

Setelah penelitian yang berjalan hampir dua dekade, pada tahun 2024 para peneliti menemukan tujuh artefak batu.

Berdasarkan penanggalan menggunakan metode paleomagnetik dan US-ESR (Uranium-Series and Electron Spin Resonance), artefak ini diperkirakan berusia antara 1,04 juta hingga 1,48 juta tahun.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi, Nature, pada Juli 2025.

2. Membantah Teori Lama

Menurut Arkeolog Budianto Hakim, penemuan ini mematahkan teori lama yang menyatakan bahwa migrasi manusia purba berakhir di Jawa (teori 'kuldesak' atau jalan buntu).

Baca Juga: Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar

"Teori lama mengatakan, manusia purba itu 'kuldesak' di Jawa, menemukan jalan buntu di Jawa. Alasannya, manusia purba tidak mungkin bisa menyeberangi laut dalam," ujarnya.

Temuan di Sulawesi membuktikan bahwa manusia purba ternyata mampu menyeberangi lautan dalam untuk mencapai pulau tersebut.

3. Misteri Penyeberangan Lautan

Sulawesi merupakan bagian dari Wallacea, sebuah wilayah biogeografi yang tidak pernah terhubung dengan daratan Asia (Sundaland) maupun Australia (Sahul).

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana manusia purba bisa sampai ke sana?

Arkeolog Adam Brumm dari Griffith University berpendapat, "Saya tidak berpikir mereka menggunakan perahu, atau menciptakan alat transportasi air atau sejenisnya. Saya pikir ada kemungkinan mereka secara tidak sengaja hanyut ke laut dari daratan Asia... dengan mengapung di atas vegetasi alami seperti pohon atau semacamnya."

4. Keterampilan Manusia Purba

Artefak yang ditemukan menunjukkan teknik pembuatan alat batu yang cukup terampil.

Hal ini menandakan bahwa manusia purba di Sulawesi saat itu sudah memiliki pengetahuan teknis untuk memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka.

5. Tantangan Eskavasi

Proses penggalian di Situs Calio menghadapi tantangan besar. Menurut Budianto Hakim, lapisan endapan tempat artefak ditemukan jauh lebih keras dibandingkan beton masa kini.

Sehingga memerlukan kehati-hatian ekstra agar temuan tidak rusak.

Penemuan ini menjadi babak baru dalam sejarah manusia purba, menunjukkan bahwa migrasi mereka lebih kompleks dan kemampuan mereka beradaptasi.

Termasuk menyeberangi lautan, mungkin jauh lebih hebat dari yang diperkirakan sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI