Seorang analis dari Omdia, Sanyam Chaurasia, menyebut momen ini sebagai "momen penting" atau titik balik dalam manufaktur ponsel pintar global.
Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa strategi ini lebih tepat disebut sebagai upaya mengurangi risiko.
"Apple tidak meninggalkan China, namun mereka mengurangi risiko dengan membangun rantai pasokan paralel, dan India muncul sebagai alternatif paling penting," jelasnya.
China kemungkinan besar akan tetap menjadi pusat produksi utama untuk pasar di luar Amerika Serikat.
Tantangan dan Masa Depan Produksi iPhone
![Ilustrasi iPhone. [Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/18/91226-ilustrasi-iphone.jpg)
Meskipun terdengar menjanjikan, perpindahan produksi ini tidak berjalan mulus. Laporan menyebutkan bahwa China diduga menghambat transfer teknologi ke India.
Foxconn bahkan terpaksa menarik ratusan insinyur asal China dari fasilitasnya di India dan menggantinya dengan tenaga ahli dari Taiwan dan Jepang, yang tentunya memakan biaya lebih tinggi.
Selain itu, dinamika kebijakan tarif bisa berubah sewaktu-waktu. Sekretaris Keuangan AS, Scott Bessent, dalam sebuah pernyataan kepada CNBC, mengindikasikan bahwa pemerintah "plans to increase tariffs on India".
Alasan di baliknya adalah aktivitas perdagangan minyak antara India dan Rusia di tengah sanksi yang sedang berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa India mungkin bukan "surga bebas tarif" selamanya bagi Apple.
Baca Juga: Kapan iPhone 17 Rilis? Cek Jadwal, Spek, dan Prediksi Harganya Bulan September 2025
Terlepas dari tantangan tersebut, data menunjukkan komitmen Apple yang semakin dalam di India. Ekspor iPhone dari negara tersebut meroket tajam.
Antara April hingga Juli 2025, nilai ekspor iPhone dari India mencapai 7,5 miliar dolar AS, sebuah lonjakan drastis dibandingkan 17 miliar dolar AS untuk keseluruhan tahun fiskal sebelumnya.
CEO Apple, Tim Cook, bahkan mengonfirmasi bahwa mayoritas iPhone yang terjual di AS pada Juni 2025 merupakan unit yang dirakit di India.
Bagi konsumen, langkah ini diharapkan dapat menjamin stabilitas pasokan iPhone 17 saat diluncurkan pada September 2025 mendatang, meminimalisir risiko kelangkaan produk yang pernah terjadi sebelumnya.