Fenomena ini lebih dari sekadar permainan. Ini adalah cerminan dari bagaimana Gen Z memandang aktivisme. Bagi mereka, batas antara dunia nyata dan dunia digital semakin kabur. Jika mereka tidak bisa bersuara di satu ruang, mereka akan menciptakan ruang lain.
Ini adalah kelahiran aktivisme di era metaverse, di mana platform digital menjadi ruang publik alternatif untuk menyuarakan pendapat, berorganisasi, dan bahkan melakukan protes.
Langkah ini membuktikan bahwa semangat perlawanan tidak bisa dibungkam oleh batasan fisik. Ia akan selalu menemukan cara baru untuk bermanifestasi, bahkan dalam bentuk avatar dan kode.
Langkah para pemain Roblox ini mengirimkan pesan kuat kepada para penguasa: Kalian mungkin bisa menguasai jalanan, tetapi kalian tidak bisa mengontrol dunia yang kami bangun sendiri.