Bakteri ini bisa ditemukan di tanah, air, kotoran hewan, dan berbagai jenis makanan, terutama makanan yang disimpan di suhu dingin seperti susu yang tidak dipasteurisasi, makanan olahan, dan sayuran mentah yang terkontaminasi.
Ketika masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tercemar, Listeria bisa menyerang usus dan bahkan menyebar ke bagian tubuh lain seperti darah dan otak.
Infeksi yang disebabkan oleh Listeria disebut listeriosis, dan gejalanya bisa berupa demam, nyeri otot, mual, diare, sakit kepala, hingga gejala berat seperti kaku pada leher, kebingungan, dan kejang.
Infeksi ini dapat berakibat serius bahkan fatal, terutama bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati.
4. Clostridium Botulinum

Clostridium botulinum adalah bakteri berbentuk batang yang sangat berbahaya karena menghasilkan racun yang disebut neurotoksin botulinum. Bakteri ini hidup terutama di tempat yang tidak ada oksigen, seperti makanan kaleng yang disimpan tidak benar atau lingkungan anaerob lainnya.
Bakteri ini juga dapat membentuk spora yang tahan terhadap kondisi ekstrem dan bisa ditemukan di tanah, sungai, dan makanan.
Clostridium botulinum adalah bakteri berbentuk batang yang sangat berbahaya karena menghasilkan racun yang disebut neurotoksin botulinum. Bakteri ini hidup terutama di tempat yang tidak ada oksigen, seperti makanan kaleng yang disimpan tidak benar atau lingkungan anaerob lainnya.
Bakteri ini juga dapat membentuk spora yang tahan terhadap kondisi ekstrem dan bisa ditemukan di tanah, sungai, dan makanan.
Racun yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum menyerang sistem saraf, menyebabkan penyakit serius yang disebut botulisme. Botulisme bisa menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot yang mengontrol pernapasan, sehingga dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Baca Juga: Puluhan Siswa SDN 01 Gedong Pasar Rebo Keracunan MBG, Mi Goreng Pucat dan Bau Diduga Jadi Pemicu
Penyakit ini dapat terjadi melalui tiga cara utama, yaitu karena keracunan makanan yang mengandung racun, luka yang terinfeksi bakteri, dan inhalasi racun.
Beberapa hal yang memicu tumbuhnya bakteri ini dan produksi racun antara lain lingkungan dengan oksigen sangat rendah, makanan yang tidak dimasak atau disimpan dengan benar, serta makanan dengan tingkat keasaman rendah.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa