-
Lost Rift adalah game survival shooter baru dari developer Fortnite dan Gears of War, People Can Fly.
-
Game ini menawarkan kombinasi crafting, eksplorasi PvE, dan pertempuran PvPvE berisiko tinggi.
-
Spesifikasi PC-nya tak terlalu berat, hanya butuh RAM 8 GB dan Intel Core i5 Gen 8 untuk minimum.
Suara.com - Tak terlalu banyak promosi, salah satu pengembang Fortnite, resmi mengenalkan game baru berjudul Lost Rift. Spesifikasi PC Lost Rift tak terlalu berat, hanya membutuhkan RAM 8 GB dan Intel Core i5 Gen 8.
Judul anyar ini dikembangkan oleh People Can Fly, developer di balik Fortnite dan Gears of War.
"Lost Rift adalah game penembak petualangan bertahan hidup orang pertama berisiko tinggi yang menggabungkan pembangunan markas berskala besar, misi PvE, pembuatan (crafting) bertahan hidup dunia terbuka, dan ekspedisi ekstraksi PvPvE multipemain yang intens," tulis developer melalui laman resmi Steam.
Developer membuka Early Access (Akses Awal) dengan harga pembelian sebesar Rp 205.999.
Trailer awal mendapat sambutan positif, namun sejumlah Beta Tester menyoroti beberapa kekurangan tertentu.

Dari studio yang berada di balik kesuksesan Painkiller, Bulletstorm, dan turut andil dalam pengembangan Gears of War serta Fortnite, People Can Fly membawa IP baru yang cukup ambisius.
Konsep utama Lost Rift menggabungkan elemen terbaik dari genre bertahan hidup dan penembak orang pertama.
Anda tidak hanya akan berhadapan dengan satwa liar atau NPC buas, tetapi juga pemain lain yang mengincar jarahan.
Mengutip TheGamer, base building mendalam memungkinkan Anda mendirikan benteng di pulau PvE pribadi, mempersiapkan diri sebelum terjun ke misi ekstraksi yang berisiko tinggi.
Baca Juga: Segera Debut 8 Oktober, Realme 15 Pro Game of Thrones Bawa UI Khusus
Namun, ancaman terbesar mungkin datang dari alam itu sendiri. Dunia Lost Rift dilanda cuaca ekstrem seperti badai tropis dahsyat, sambaran petir, hingga kebakaran yang dapat menghanguskan markas Anda dalam sekejap.
Berdasarkan pengalaman awal, grafis game ini mengingatkan pada Rust.
Game tidak terdepan secara teknologi, tetapi mampu menyajikan visual cukup memukau, terutama pada efek air yang terlihat fantastis.
Namun, sebagai game Early Access, beberapa aspek masih terasa kasar.
Kontrol, misalnya, terasa mendasar dan bisa membuat proses pengumpulan sumber daya terasa lambat karena harus berhenti untuk mengambil setiap item.
Rutinitas mengumpulkan dan membangun bisa menjadi sangat melelahkan jika bermain solo, terutama dengan mekanik kematian yang mengosongkan seluruh inventaris Anda.