-
SAP menyatukan AI, data, dan aplikasi dalam Business Suite terbaru untuk mempercepat transformasi digital.
-
Fitur unggulan seperti Joule dan BDC Connect mendorong efisiensi, kolaborasi, dan integrasi data real-time.
-
SAP menegaskan AI kini menjadi komponen inti dalam sistem bisnis modern, bukan sekadar alat bantu
Suara.com - SAP SE resmi mengumumkan gebrakan teknologi terbaru lewat pembaruan menyeluruh pada SAP Business Suite, yang kini secara tajam menyatukan kecerdasan buatan (AI), data, dan aplikasi bisnis dalam satu ekosistem terintegrasi.
Langkah strategis ini diungkap dalam ajang perdana SAP Connect, menandai komitmen perusahaan untuk mendorong transformasi bisnis generasi baru yang lebih adaptif, responsif, dan berkelanjutan.
Muhammad Alam, Anggota Dewan Eksekutif SAP SE, menegaskan bahwa dunia bisnis saat ini membutuhkan lebih dari sekadar aplikasi pintar.
“Perusahaan memerlukan sistem yang bisa berpikir, beradaptasi, dan merespons disrupsi secara real-time,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (9/10/2025).
“Dengan SAP Business Suite terbaru, kami menghadirkan integrasi penuh antara AI, data, dan aplikasi untuk menghasilkan keputusan yang lebih cerdas dan eksekusi yang lebih cepat," dia menambahkan.
Di pusat inovasi ini adalah Joule, asisten digital berbasis peran yang kini menjadi inti dari pengalaman pengguna.
![SAP Connect. [SAP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/09/44408-sap-connect.jpg)
Dirancang untuk mendampingi karyawan dalam tugas harian, Joule bekerja sama dengan agen AI spesialis, seperti People Intelligence Agent atau Cash Management Agent, untuk menangani operasi kompleks mulai dari manajemen SDM hingga perencanaan keuangan.
Kolaborasi lintas agen ini menciptakan alur kerja yang kooperatif dan efisien di seluruh organisasi.
Perusahaan juga memperkenalkan Business Data Cloud (BDC) Connect, solusi berbasis zero-copy data sharing yang memungkinkan integrasi data real-time antara SAP dan platform pihak ketiga seperti Google Cloud dan Databricks — tanpa perlu replikasi atau migrasi data yang rumit.
Baca Juga: Lagi Viral Prank AI Orang Tak Dikenal Masuk Rumah, Ternyata Ini Trik dan Prompt-nya
“Kami ingin data bisa bergerak bebas dan aman antar sistem tanpa kehilangan akurasi dan kecepatan,” jelas Alam.
Perusahaan tak hanya berhenti pada integrasi, tetapi juga menghadirkan SAP Supply Chain Orchestration, solusi rantai pasok cerdas yang memanfaatkan live knowledge graph dan AI untuk mendeteksi risiko multi-level di jaringan pemasok.
Sistem ini memungkinkan respons otomatis terhadap gangguan logistik dan operasional secara proaktif.
Sementara itu, SAP Engagement Cloud dan versi terbaru SAP Ariba mengusung pendekatan customer-centric berbasis AI, menjanjikan pengalaman pengadaan dan interaksi pelanggan yang lebih personal dan efisien.
Pembaruan pada SAP Business Suite ini menandai pergeseran besar menuju era di mana AI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi menjadi komponen inti dari sistem bisnis modern.
Perusahaan membangun jembatan antara data real-time, keputusan otomatis, dan eksekusi strategis — menciptakan lanskap teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih tangguh dan berkelanjutan.