- Komdigi menargetkan 38 Kabupaten/Kota di Indonesia memiliki akses internet 1 Gbps pada tahun 2029.
- Pemerintah menyiapkan frekuensi untuk mendukung perluasan jaringan 5G ke 32 persen wilayah Indonesia pada 2030.
- Cakupan 5G di Indonesia baru mencapai 4,4 persen pada 2024, dengan beberapa wilayah masih terkendala pengembangan.
Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merencanakan 38 Kabupaten/Kota di Indonesia memiliki akses kecepatan internet 1 Gbps di tahun 2029.
Ambisi ini tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Komdigi Tahun 2025-2029 sekaligus upaya mewujudkan transformasi digital yang mendukung kedaulatan dan kemandirian digital Indonesia, serta menjalankan fungsi pemerintahan di bidang komunikasi dan digital guna mencapai Asta Cita.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) menyatakan kalau target kecepatan internet 1 Gbps itu bisa dicapai dengan mengembangkan jaringan 5G.
Ia menyebut, Pemerintah sudah menyiapkan frekuensi yang nantinya bisa dipakai oleh para operator seluler untuk memperkuat internet 5G di Indonesia.
"5G ini juga kami sudah menyiapkan frekuensi nantinya yang bisa digunakan oleh para opsel untuk memperkuat jaringan 5G," kata Nezar saat ditemui di Ayana Mid Plaza, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Ia melanjutkan, Komdigi menargetkan internet 5G diperluas ke 32 persen wilayah di Indonesia pada 2030 mendatang. Artinya, perlu waktu lima tahun hingga jaringan generasi kelima itu diperluas ke berbagai wilayah Tanah Air.
"Kita harapkan sampai 2030, 32 persen wilayah Indonesia itu sudah terkoneksi dengan jaringan 5G," bebernya.
Sekadar informasi, cakupan internet 5G di Indonesia baru mencapai 4,4 persen di tahun 2024, menurut data dari Komdigi. HIngga Desember 2024, ada satu wilayah dari total 13 lokasi yang seharusnya menjadi target pengembangan 5G.
Renstra Komdigi mengemukakan kalau wilayah Indonesia yang sudah mendapatkan akses 5G meliputi lima ibu kota provinsi di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Serang), Ibu Kota Nusantara (IKN), Kawasan Industri Jababeka, dan enam destinasi super prioritas (Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo).
Baca Juga: Ini Dia Internet Murah Pengganti Starlink yang Disiapkan Prabowo Buat Sekolah Terpencil
Adapun wilayah yang masih terkendala dalam proses pengembangan jaringan 5G yakni Likupang yang disebabkan oleh pengelolaan kawasan yang belum optimal.