-
Indonesia mencatat lonjakan adopsi AI dan pertumbuhan pendapatan aplikasi AI hingga 127 persen, tertinggi di Asia Tenggara.
-
Penggunaan AI sangat tinggi, dengan 80% pengguna harian dan 79% pekerja aktif meningkatkan keterampilan terkait AI.
-
Meski permintaan besar, investasi dan jumlah startup AI Indonesia masih tertinggal, sehingga diperlukan percepatan ekosistem inovasi dalam negeri
Angka ini masih jauh di bawah pusat regional seperti Singapura (495+) dan Malaysia (60+).
“Urgensinya jelas. Indonesia perlu secara strategis mengubah antusiasme pengguna dan momentum pasar menjadi inovasi dalam negeri," ucap Veronica Utami.
Menurutnya, hal ini membutuhkan kolaborasi antara investor, pembuat kebijakan, dan pelaku bisnis untuk membangun infrastruktur, mengembangkan talenta, memastikan adopsi dan integrasi AI yang cerdas, serta memperkuat kepercayaan melalui tata kelola yang baik.
"Indonesia berada pada posisi yang sangat kuat untuk mengamankan kepemimpinannya di masa depan Asia Tenggara yang digerakkan oleh AI,” tutup Veronica Utami.