YouTube Meluncurkan Batas Durasi Shorts Demi Kesehatan Mental Digital Remaja Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 24 November 2025 | 15:03 WIB
YouTube Meluncurkan Batas Durasi Shorts Demi Kesehatan Mental Digital Remaja Indonesia
Ilustrasi YouTube (Unsplash)
Baca 10 detik
  • YouTube perketat perlindungan remaja dengan batas waktu Shorts, pengingat otomatis, serta kontrol orang tua yang lebih kuat.

  • Algoritma rekomendasi makin aman, membatasi konten yang dapat memicu perilaku menonton berulang yang tidak sehat.

  • Kolaborasi dengan pakar dan otoritas kesehatan menegaskan komitmen YouTube membangun ekosistem digital yang lebih aman bagi generasi muda

Suara.com - YouTube berkomitmen untuk melindungi serta mendukung kesejahteraan mental dan fisik seluruh pengguna remaja di platform.

Strategi YouTube dibangun di atas dua pilar utama, yakni desain produk yang aman secara otomatis (Safer by Default) dan kemitraan strategis dengan otoritas kesehatan lokal yang terpercaya.

"Kami terus berupaya memberikan lebih banyak cara bagi pengguna untuk mengatur waktu menonton mereka di YouTube dan menyesuaikan pengalaman menonton sesuai kebutuhan," tulis perwakilan YouTube dalam keterangan resminya, Senin (24/11/2025).

Selain pengingat “Take a Break” dan “Bedtime” yang sudah aktif secara otomatis (by default) untuk pengguna di bawah 18 tahun, YouTube juga merilis beberapa pembaruan penting.

Pertama, cara baru untuk mengatur waktu di Shorts, yang memungkinkan pengguna, termasuk remaja, untuk menetapkan batas durasi harian untuk scroll feed Shorts di perangkat mobile.

Pengguna dapat mengatur dan menyesuaikan batas harian ini melalui menu ‘Settings’. Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi yang menandakan bahwa feed Shorts telah dihentikan sementara untuk hari itu.

Garth Graham, Director and Global Head of Healthcare and Public Health Head of Youtube Health. [YouTube Indonesia]
Garth Graham, Director and Global Head of Healthcare and Public Health Head of Youtube Health. [YouTube Indonesia]

Kemudian, perluasan Kontrol Orang Tua, yang rencananya akan diperluas padaakhir tahun untuk mengintegrasikan batas waktu Shorts, sehingga orang tua yang menggunakan akun yang diawasi (supervised accounts) dapat secara proaktif menetapkan batas yang tidak bisa diabaikan.

"Kami juga memberikan perlindungan bagi remaja dan pra-remaja melalui sistem rekomendasi YouTube yang membantu mereka menemukan video sesuai minat dan yang menyenangkan untuk ditonton," tambah YouTube lagi.

Selain itu, juga ditambahkan perlindungan ekstra pada urutan video bagi remaja untuk membatasi rekomendasi konten yang sekiranya aman jika ditonton sekali, tapi bisa jadi bermasalah jika ditonton berulang kali.

Baca Juga: WhatsApp Hidupkan Kembali Fitur About, Mirip Instagram Notes

"Kami juga mengurangi frekuensi munculnya konten seperti ini bagi remaja di seluruh dunia untuk mencegah kebiasaan menonton berulang yang berlebihan," tulis YouTube.

Pada awal peluncuran, perlindungan ini hanya mencakup tiga kategori konten. Namun, setelah evaluasi berkelanjutan serta konsultasi dengan Youth and Families Advisory Committee, diperluas menjadi enam kategori onten, termasuk konten tentang perbandingan fisik, agresi sosial, serta saran keuangan yang buruk dan tidak realistis.

"YouTube berkomitmen untuk terus menjadi mitra bagi keluarga, tenaga kesehatan, hingga pemerintah dalam upaya membangun generasi digital yang lebih sehat dan tangguh, dimulai dari Indonesia," tutup YouTube.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI