Suara.com - Liputan investigasi DW bersama OCCRP dan Gecko Project mengungkap dugaan jejak pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara.
Dugaan pencemaran itu terbongkar lewat ribuan dokumen dan laporan internal yang didapat dari grup transparansi Distributed Denial of Secrets. Diduga, sebanyak 90% nikel dari tambang di Pulau Obi dikirim ke Cina, Singapura, dan British Virgin Island.
Dalam liputan investigasi ini, DW juga menelusuri jejak hasil nikel Pulau Obi ke para produsen mobil listrik. Apa kata produsen seperti Renault, BYD, Tesla, dan Mercedes Benz?