Suara.com - Dalam menghadapi arus balik Lebaran 2022, Pemerintah melakukan berbagai hal agar tidak terjadi kemacetan parah di sepanjang jalur mudik.
Terutama sekali di periode puncak arus balik yang jauh hari sebelumnya diprediksi akan terjadi pada 6-8 Mei, khususnya lagi di hari Minggu 8 Mei, sehari jelang jadwal masuk kerja lagi bagi para pegawai.
Salah satu tempat yang menjadi sorotan dalam penanganan arus balik kali ini adalah di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni adalah pintu gerbang bagi pemudik yang ingin kembali ke Pulau Jawa melalui jalur darat.
Lalu, bagaimana kesiapan Pemerintah --dalam hal ini Polri-- dalam menghadapi arus balik Lebaran 2022? Berikut ini petikan singkat wawancara dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Bakauheni, pada Sabtu (7/5/2022).
Pak Kapolri apakah saat ini sudah ada peningkatan jumlah pemudik dari Sumatera ke Jawa di masa arus balik?
Jadi kalau kita lihat grafik perjalanan arus balik, mulai dari 2-3 hari ini mengalami peningkatan. Dari kapasitas 15 ribu naik 16 ribu, naik lagi (jadi) 31 ribu. Kemungkinan malam hari ini (Sabtu malam --Red) meningkat mungkin bisa sampai 40 ribu.

Lalu apa langkah yang diambil untuk mengatasi kepadatan pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa?
Tentunya ada skema yang dipersiapkan dalam menghadapi arus balik di Pelabuhan Bakauheni. Mulai dari mengatur rest-rest area sebagai tempat menampung kendaraan mana kala terjadi kepadatan di dermaga di Pelabuhan Bakauheni.
Selain itu juga menambah jumlah dermaga penyeberangan. Selain 7 dermaga di Pelabuhan Bakauheni, ditambah lagi dermaga di Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan BBJ (Bandar Bakau Jaya).
Baca Juga: Arus Balik 2022 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ada 170.078 Kendaraan
Sampai saat ini apakah tingkat kepadatan di Pelabuhan Bakauheni sudah tinggi?