Suara.com - Setelah tiba di Jakarta, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, langsung dibawa ke lokasi tempat para pelaku merancang aksi jahatnya. Ius merupakan salah satu tersangka pelaku perampokan dan pembunuhan sadis di rumah mewah milik Dodi Triono (59), di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Setelah ini kami lakukan pengembangan, yang bersangkutan akan kita bawa ke tempat di mana, yang pertama (menunjukkan) mobil yang dipakai untuk alat melakukan kejahatan tersebut. Kedua adalah (lokasi) senjata (api), yang ketiga parang atau senjata tajam," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, saat menggelar konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017).
Diberitakan sebelumnya, sebelum ditangkap, Ius sempat buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Hingga akhirnya tadi pagi, Ius berhasil ditangkap di Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara. Dia dibekuk tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur dan Polres Kota Depok.
Masih menurut Kapolda, selain itu polisi juga akan meminta Ius untuk menunjukkan di mana lokasi menyimpan barang-barang kejahatannya yang masih tersisa.
"Berikutnya (kita minta menunjukkan) barang yang tersisa, yang sudah diambil, yang mungkin sudah dibagi-bagi," kata Kapolda Metro.
Sebelum menangkap Ius, polisi diketahui terlebih dahulu telah menangkap tiga pelaku, di mana satu di antaranya telah meninggal dunia setelah tertembak. Mereka adalah Ramlan Butarbutar (tewas), serta Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga. Pelaku sebelumnya menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter, hingga menewaskan enam korban sementara lima korban lainnya selamat.
Setelah seluruh pelaku berhasil ditangkap, dalam waktu dekat Polda Metro Jaya, menurut Iriawan pula, akan merilis kasus ini secara jelas dan lengkap. Adapun motif kasus tersebut sejauh ini adalah perampokan.
"Kemudian kami rencana akan merilis secara lengkap peristiwa tersebut hingga lurus, karena ini murni perampokan," jelas Kapolda.