Suara.com - Hingga hari keenam operasi pencarian dan pertolongan (SAR), sebanyak 27 korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian intensif lewat darat, laut, dan udara pada Senin (7/7/2025).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno menyampaikan bahwa pencarian dilakukan oleh sembilan tim Search and Rescue Unit (SRU) laut, satu SRU udara, dan pemantauan wilayah pesisir oleh SRU darat.
SRU udara melakukan pencarian menggunakan pesawat Cessna 172 dengan rute BWI-SAS-Bulusari-BWI, sedangkan SRU laut melibatkan kapal dan RIB dari unsur TNI AL, Basarnas, Polairud, dan instansi lain.
"Jika korban ditemukan, evakuasi akan diarahkan ke RSUD Negara Jembrana dan RSUD Blambangan Banyuwangi," jelas Eko kepada wartawan.
Kapal Motor Penyebrangan atau KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Ketapang, Banyuwangi pada Rabu, 2 Juli malam sekitar pukul 23.35 WIB. Kapal tersebut membawa 65 orang yang terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru.
Hingga kini, 30 orang berhasil diselamatkan, delapan orang ditemukan meninggal dunia, sementara 27 lainnya masih dinyatakan hilang.
"Belum teridentifikasi dua orang," ujar Eko.
Eko menyebut lebih dari seribu personel dikerahkan dalam operasi pencarian hari ini. Mereka meliputi unsur dari Basarnas pusat dan daerah, TNI AL, Polri, BPBD, PMI, hingga relawan dari berbagai organisasi potensi SAR.
Total 71 instansi dan organisasi terlibat, didukung dengan 33 alutsista laut, udara, dan darat, termasuk tiga KRI, helikopter TNI AL dan Polri, serta puluhan ambulance dari berbagai lembaga.
Baca Juga: Banyaknya Nyawa Melayang: Fakta Mengerikan di Balik Longgarnya Keselamatan Pelayaran Indonesia
Kondisi cuaca menjadi tantangan tersendiri dalam operasi ini. Tim SAR mencatat cuaca di perairan Selat Bali hujan dan berawan, dengan arah angin dari barat laut kecepatan 13–17 knot, serta gelombang laut setinggi 0,5 hingga 2 meter.
Arus permukaan bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 0,33 knot, sedangkan arus di kedalaman 25 meter mengarah ke tenggara dengan kecepatan 1,22 knot.
Basarnas mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait.