Suara.com - Keputusan Facebook Inc mengakuisisi WhatsApp dengan harga 19 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp288 triliun dinilai sebagai keputusan yang brilian. Akuisisi itu juga merupakan salah satu cara yang dilakukan Facebook untuk menetralisir ancaman dari kompetitor.
“Untuk bisa memahami keputusan Facebook itu secara rasional, fokusnya adalah biaya yang harus dikeluarkan apabila Facebook tidak membeli WhatsApp daripada harga yang harus dibayar Facebook ketika membeli WhatsApp,” kata analis dari HIS Technology, Jack Kent.
Kata Jack, Facebook tidak mau mengambil risiko 450 juta pengguna WhatsaApp setiap bulan dan 315 juta pengguna aktif jatuh ke tangan competitor seperti Google.
Analis lainnya, Eleni Maroulli mengungkapkan, akuisisi itu membuat Facebook bisa mendapatkan data yang lebih baik dari pengguna di seluruh dunia, yang mempunyai nilai lebih.
“Kehadiran WhatsApp yang sangat kuat di negara berkembang seperti Brasil dan India akan memberikan Facebook gambaran bahwa pasar di negara berkembang masih belum di-monetize,” ujar Maroulli.
Pendapat lain diungkapkan analis dari Cantor Fitzgerald, Yousseg Squali. Kata dia, akuisisi WhatsApp membuat Facebook bisa menciptakan pelayanan telepon yang belum pernah dibuat sebelumnya.
“WhatsApp adalah aplikasi pesan lintas platform, dan itu bisa menjadi gerbang untuk komunikasi global dan solusi untuk video dari waktu ke waktu, ini berpotensi memperbesar pendapatan,” ujarnya.
Saham Facebook langsung ditutup menguat 2,3 persen menjadi 69,63 dolar Amerika setelah pengumuman akuisisi WhatsApp. (AFP/CNA)