Suara.com - Emas menjadi semakin atraktif di mata investor setelah bisa melewati angka 1.350 dolar Amerika per ounce yang merupakan titik tertinggi dalam enam tahun terakhir. Meski demikian, analis dari Goldman Sachs Group Inc. Jeffrey Currie menilai, harga emas berpeluang untuk anjlok ke level 1.000 dolar Amerika per ounce.
Sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik 11 persen menyusul data tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika dan intervensi Rusia terhadap krisis politik di Ukraina.
“Keuntungan dalam investasi emas sangat impresif. Ini karena adanya badai geopolitik di Ukraina serta melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika,” ujar Chad Morganlander, analis dari Stifel Nicolaus & Co Inc.
Emas berjangka di New York naik 1,3 persen pada minggu lalu, kenaikan kedelapan selama 2014. Indeks Standard & Poor’s GSCI Spot yang merupakan indeks dari 24 raw materials meningkat 0,6 persen sedangkan indeks MSCI All-Country World juga bertambah 0,3 persen.(Bloomberg)