Suara.com - Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmansyah, memberikan penjelasan tentang alasan pemerintah menerapkan kebijakan penghapusan subsidi bahan bakar minyak jenis solar di SPBU milik Pertamina di kawasan Jakarta Pusat mulai 1 Agustus 2014.
"Jadi, targetnya adalah kita bisa menghemat dua juta kilo liter," kata Firmansyah di Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Sabtu (2/8/2014)
Firmansyah mengatakan penghapusan subsidi solar merupakan salah satu langkah penting yang diambil Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Badan tersebut saat ini sedang menyusun program penghematan BBM secara nasional.
Tahap berikutnya, kata Firman, pemerintah akan mengevaluasi hasil penerapan pembatasan penggunaan solar bersubsidi tersebut.
"Nanti kita lihat efektifitasnya, kalau misalnya memang sudah efektif, seberapa efektifnya untuk menekan penggunaan BBM bersubsidi," katanya.
Untuk saat ini, kata Firman, pemerintah belum akan menerapkan kebijakan penghapusan subsidi solar di luar Jakarta Pusat sebelum diketahui apakah hal ini efektif atau tidak.
"Kalau belum efektif, kira-kira apa saja yang perlu ditambah," katanya.