Suara.com - Presiden Joko Widodo menyerukan gerakan menanam cabai di daerah. Hal ini dilakukan cabai menyumbang inflasi di Maret 2015.
Kenaikkan hahrga cabai merupakan komoditi yang sering mendongkrak inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik melaporkan cabe merah menyumbang inflasi pada Maret 2015 sekitar 0,9 persen dengan penurunan harga rata-rata di seluruh Indonesia sebesar 15,53 persen.
Menurut Jokowi, dengan banyak daerah menanam cabai, maka ini akan mengurai inflasi nasional. Kata dia, menanam cabai merupakan hal yang mudah dilakukan. Namun masih jarang yang mau melakukannya. Tak heran jika setiap tahun terjadi gejolak di harga cabai.
"Kalau urusan cabai ini sebenarnya mudah jika mau menekan inflasi. Kalau semua daerah, kabupaten dan kota mau menggerakan penanaman cabai. Tetapi setiap tahun selalu bergejolak karena pasokannya nggak ada," kata Jokowi.
Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka Rapat Koordinator Tim Pengendalian Inflasi Daerah, di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Menurutnya, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menekan inflasi. Jika inflasi terus besar, maka akan memengaruhi daya beli masyarakat.
“Inflasi juga mengakibatkan ketidakpastian dunia usaha. Pengusaha sulit menetapkan harga, karena biaya produksi juga cepat berubah. Belum lagi ditambah munculnya spekulan. Karena pelaku ekonomi akan membeli barang lebih banyak akibat khawatir harga akan lebih tinggi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Jokowi menghimbau kepada seluruh kepala daerah mulai memperhatikan hal-hal sekecil mungkin untuk memberikan dampak yang besar.
"Nah untuk menekan gejolak harga cabai, kita harus mulai gerakan penanaman cabai. Saya kemarin 3 hari lalu operasi pasar. Memang harga cabai yang paling tinggi. Jadi kita galakan ini. Tanam cabai itu kan sangat mudah dan gampang. Jadi kita harus gerakkan itu," pungkasnya.