Suara.com - Kesadaran menyisihkan uang untuk berinvestasi, bagi sebagian orang terkadang masih terasa sangat sulit. Karena biasanya orang suka menunda-nunda untuk melakukan investasi. Padahal dengan berinvestasi secara rutin, kita dapat mempersiapkan segala macam kebutuhan mulai dari kebutuhan jangka pendek hingga panjang.
Namun sebenarnya, kini telah tersedia fasilitas autodebet untuk membantu kita menyisihkan uang secara otomatis dari rekening tabungan kita untuk investasi.
Nah, fasilitas autodebet ini juga sudah tersedia untuk investasi reksa dana. Fasilitas ini banyak ditawarkan tiap perusahaan manajer investasi atau pun agen penjual dengan memotong dana di tabungan secara otomatis tiap bulannya untuk diinvestasikan pada reksa dana.
Besarnya nominal dana yang akan dipotong tiap bulannya ditentukan oleh investor itu sendiri, namun biasanya dengan minimal Rp100 ribu sudah bisa mengikuti program ini. Dengan adanya fasilitas ini, investor tidak perlu repot-repot mentransfer secara manual tiap bulannya untuk melakukan penambahan (top up) investasi reksa dana.
Fasilitas ini juga membantu investor untuk mendisiplinkan diri dalam investasi reksa dana secara rutin tiap bulan, yang memiliki kesulitan menyisihkan pendapatannya. Dengan adanya autodebet, investor tidak perlu pusing memikirkan harus menyisihkan dana untuk investasi, karena akan secara otomatis terpotong pada tanggal yang telah dipilihnya.
“Saya ikut program autodebet reksa dana karena ingin mendisiplinkan diri untuk berinvestasi. Setiap hari pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) juga bisa naik dan turun. Dengan penambahan investasi dengan sistem autodebet, return (keuntungan) yang dihasilkan juga dapat dirata-ratakan di akhir periode,” ujar Niko Antonio Susanto, salah satu investor reksa dana online di Marketplace Investasi Bareksa.
Namun, fasilitas ini (autodebet) biasanya dikenakan biaya bank (bank fee). Besarnya biaya bank ini berbeda, tapi jika melakukan autodebet melalui Bareksa, hanya akan dikenakan biaya bank sebesar Rp3.000-5.000 per bulannya.
Yang perlu diperhatikan oleh investor adalah transaksi autodebet pada reksa dana berbeda dengan autodebet pada asuransi. Jika suatu saat rekening tabungan Anda tidak cukup untuk melakukan autodebet, maka transaksi top up reksa dana pada bulan tersebut batal. Investor pun tidak akan dikenakan denda atau pun pengurangan saldo investasi.
Berinvestasi di reksa dana secara konsisten dengan fasilitas autodebet, kita bisa mencapai tujuan investasi yang terarah dan memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Jadi, sekarang sudah tidak ada alasan lagi untuk sulit menyisihkan uang dan menunda berinvestasi.