Sementara mengenai penerapan multi lane free flow (MLFF) atau sistem transaksi tol tanpa berhenti ditargetkan dapat terealisasi pada 2020.
Saat ini, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada calon investor untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility studies guna mengetahui efektivitas penerapan kebijakan tersebut.
Kepala BPJT Danang Parikesit menambahkan, kemungkinan ada dua sistem yang akan dipilih dalam penerapan MLFF yakni Radio Frequency Identification (RFId) dan Global Navigation Satelite System (GNSS).
"Jadi kami tidak memilih teknologinya, namun kinerjanya. Misalnya dari sisi kegagalan transaksi maka semakin kecil kegagalan transaksinya semakin baik dan tentu dengan biaya lebih efisien," pungkasnya.