Belanja Iklan di Media Massa Turun Jadi Rp 122 Triliun Selama Pandemi

Selasa, 25 Agustus 2020 | 16:30 WIB
Belanja Iklan di Media Massa Turun Jadi Rp 122 Triliun Selama Pandemi
ilustrasi iklan TV [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Hellen, masih tingginya iklan di media televisi disebabkan oleh jangkauan televisi yang luas. Survei Nielsen membuktikan, 96 persen dari konsumen di Indonesia masih menonton televisi setiap hari.

Dalam hal produk, kata Hellen, jenis iklan yang paling mendominasi sepanjang bulan Juli di situs perdagangan elektronik atau e-commerce tumbuh 73 persen menjadi Rp 2,5 triliun dan produk perawatan dengan 161 persen menjadi Rp 1,4 triliun.

"Kenaikan belanja iklan di produk perawatan, seperti produk kesehatan seperti produk sabun, handsanitizer untuk menyambut kebiasaan new normal," katanya.

Sementara itu, belanja iklan untuk promosi produk perawatan rambut tumbuh 51 persen menjadi Rp 1,1 triliun, produk permen tumbuh 69 persen menjadi Rp 665 miliar dan kopi tumbuh 28 persen menjadi Rp 731 miliar.

Adapun belanja iklan untuk produk rokok turun 27 persen menjadi Rp 495 miliar, makanan instan tumbuh 54 persen menjadi Rp 723 miliar.

Makanan ringan dan biskuit turun 42 persen menjadi Rp 606 miliar, serta produk sabun pencuci pakaian tumbuh 49 persen menjadi Rp 423 miliar dan terakhir, produk iklan telekomunikasi yang tumbuh 23 persen menjadi Rp 425 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI