Tren Pesan Makanan Online Naik saat Pandemi, Peluang Bagi UMKM

Selasa, 01 September 2020 | 15:30 WIB
Tren Pesan Makanan Online Naik saat Pandemi, Peluang Bagi UMKM
Ilustrasi makanan vegetarian. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemampuan beradaptasi menjadi kunci bagi bisnis untuk bisa menghadapi perubahan situasi, termasuk pandemi corona covid-19.

Hal itu terutama penting dimiliki oleh bisnis UMKM, sektor usaha yang paling terdampak oleh pandemi.

Untuk dapat bertahan di tengah ketidakpastian dan goncangan ekonomi, bisnis UMKM perlu beradaptasi dengan cepat, termasuk dalam melayani pelanggan.

Salah satu industri yang paling terdampak oleh adanya pandemi adalah bisnis makanan dan minuman atau food and beverages (F&B).

Perintah jaga jarak membuat kebiasaan berbelanja konsumen beralih ke platform online untuk membeli kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam hal membeli makanan. M

Menurut data McKinsey, 34 persen konsumen mengaku menjadi lebih sering memesan makanan secara online belakangan ini.

Tren ini pun kemungkinan besar akan berlanjut, dengan 84 persen konsumen mengaku berniat untuk tetap memesan makan secara online pascapandemi.

Dengan tren ini, bisnis F&B pun dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan pola konsumsi pasar yang berubah, baik dari segi produk maupun pelayanan termasuk juga dari segi layanan pesan-antar.

Untuk menjawab permintaan konsumen yang beragam, diperlukan jasa pengiriman yang fleksibel agar makanan bisa sampai ke tangan konsumen dengan aman dan tepat waktu.

Baca Juga: Bantu UMKM Go Digital, Lalamove Kini Hadir di Aplikasi HappyFresh

Salah satu platform pengiriman Lalamove Indonesia menjawab kebutuhan bisnis F&B ini lewat jasa pengirimannya yang fleksibel.

Melalui aplikasi atau website, pengguna dapat melakukan pengiriman secara instan maupun terjadwal dengan mudah.

Pilihan jenis armada yang beragam mulai dari motor, van, hingga pikap memungkinkan bisnis F&B untuk melayani pemesanan dalam jumlah banyak.

Selain itu, bisnis F&B juga bisa melakukan pengiriman makanan dalam jumlah banyak secara efisien melalui fitur multi-stop.

Sesuai Kebutuhan
Kebutuhan akan jasa pengiriman ini salah satunya dirasakan oleh bisnis makanan Minang Nasi Kapau Juragan.

Karena pandemi, Nasi Kapau Juragan harus membatasi jumlah pengunjung yang datang langsung ke restoran dan fokus ke penjualan cateringnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI