Terkait dengan pergerakan harga saham pemain lokal seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menurut Selvi memiliki pengaruh yang besar terhadap IHSG secara keseluruhan.
TLKM sebagai emiten dengan bobot 4,5% dari indeks dan memiliki market cap sebesar Rp 253,5 triliun alias terbesar ke-4 pada indeks IHSG, membuat pergerakan harga sahamnya cukup signifikan dalam mempengaruhi harga indeks.
"Saat ini kami melihat foreign outflow yang mempengaruhi pergerakan saham TLKM. Tapi kondisi ini tidak hanya pada TLKM saja, namun juga pada saham berkapitalisasi besar lainnya di sektor perbankan dan konsumer. Karena di indeks IHSG sendiri juga terjadi net foreign sell hingga Rp 60 triliun," jelas Selvi.
Meski investor asing banyak yang melepas saham TLKM, namun Selvi menilai hal tersebut tidak perlu dirisaukan. Sebab secara fundamental kinerja TLKM cukup kuat.
Dengan mempertimbangkan permintaan layanan telekomunikasi yang akan tetap tinggi di tengah pandemi. Selvi merekomendasikan Buy untuk saham TLKM dan emiten telekomunikasi lainnya karena memang menarik untuk dikoleksi.
"Kami rekomendasikan buy untuk TLKM (TP 4300), EXCL (TP 3500) dan ISAT (TP 2800) untuk periode 1 tahun ke depan. Kami masih optimis dengan pertumbuhan kinerja saham-saham Telco, di mana kebutuhan akan data, komunikasi dan informasi kini menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat," katanya.
Ditambah lagi kebijakan PSBB yang menghimbau kegiatan bekerja dari rumah serta pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada konektivitas internet.
"98% masyarakat Indonesia masih mengandalkan data selular untuk terkoneksi ke internet," pungkasnya.
Baca Juga: Kominfo Akan Dirikan Pusat Pemantau Kualitas Telekomunikasi