"Aku sejauh ini sudah redeem 22 booking code untuk 22 flights. Bisa dibayangkan kalau aku beli normal rate, berapa puluh juta aku harus keluarkan uang. Sementara dengan Unlimited Pass sampai hari ini aku cuma Rp 3,8 juta untuk 22 flights," ucapnya.
Mega menuturkan, tambahan biaya yang musti dikeluarkannya yakni terkait biaya test covid-19 sebagai syarat perjalanan penerbangan.
"Hanya memang sekarang kan harus ada PCR dan antigen test, itu yang lumayan karena di Bali kan hanya 1x24 jam jadi bolak balik tes antigen dan PCR. Di situ cost agak membengkak. Tapi untuk tiket sendiri sangat menguntungkan, saya hanya spend Rp 3,8 juta untuk 22 flights," kata Mega.
Selain bisa melakukan penerbangan beberapa kali, Mega juga bisa sambil mengurusi usaha kuliernya.
"Iya, saya mulai startup @kooshechilli untuk kuliner jadi agak sedikit bolak balik ke Jawa Barat, jadi sekalian aja," kata Mega.
Terakhir, Mega mengaku sangat terbantu dengan adanya Unlimited Pass untuk menunjang aktivitasnya di Bali.
"Kalau menurut saya dengan adanya program seperti ini memudahkan customer untuk datang ke Bali dan support pariwisata di Bali. Karena sementara ini sampai sejauh ini domestik menjadi andalan kita saat ini. Di company saya bekerja target marketnya Europe, Amerika, New Zealand dan Australia itu sama sekali tidak ada pelanggan. Dengan adanya domestik yang bisa dibantu domestik kalau misalnya airasia punya program seperti ini, berarti banyak customer domestik datang ke Bali," pungkasnya.