Selanjutnya, kenaikan BMSI sektor pertanian berhubungan dengan masa panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi dan kenaikan harga beberapa komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, coklat dan lain-lain.
Kenaikan BMSI sektor industri pengolahan dan perdagangan didorong oleh peningkatan permintaan selama Libur Imlek dan antisipasi kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Disisi lain, relaksasi makroprudensial berupa penurunan uang muka KPR rumah hunian dan pembebasan PPN selama bulan Maret–Agustus 2021 diperkirakan akan memberikan dampak yang positif bagi sektor konstruksi.
Makin membaiknya aktivitas usaha UMKM juga terlihat secara regional. Ada 10 provinsi yang berada dalam zona optimis (BMSI > 100), yaitu: Sultra, Malut, Kalbar, Riau, Bengkulu, Babel, Sulut, Sulteng, Kalsel, dan Maluku. Sebagai catatan, pada survei pada kuartal sebelumnya, aktivitas usaha UMKM seluruh provinsi berada dalam zona pesimis.
Seiring dengan kenaikan BMSI, optimisme pelaku UMKM tetap terjaga dan semakin meningkat. Hal ini tercermin pada indeks ekspektasi BMSI yang tetap bertengger diatas 100 dan meningkat signifkan menjadi 128,0 pada kuartal I-2021 dari 105,4 pada kuartal sebelumnya.
Ini menunjukkan mayoritas pelaku UMKM makin optimis aktivitas usahanya akan semakin baik pada kuartal II-2021. Peningkatan optimisme ini didorong oleh ekspektasi kenaikan volume produksi dan penjualan yang biasanya meningkat signifikan pada bulan puasa.
Optimisme ini diperkuat dengan kasus infeksi baru Covid-19 yang melandai dan vaksinasi yang makin meluas membuat aktivitas masyarakat di luar rumah meningkat dan memperbesar peluang kenaikan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa selama bulan Ramadan.
Sejalan dengan kenaikan BMSI dan ekspektasinya, persepsi pelaku UMKM terhadap perekonomian secara umum juga meningkat. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) pelaku UMKM yang meningkat ke 115,5 pada kuartal I-2021 dari 90,2 pada kuartal sebelumnya.
ISB di atas 100 berarti pada kuartal I-2021 mayoritas pelaku UMKM memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kondisi perekonomian secara umum, sektor usaha dan usahanya dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kedua komponen penyusun ISB, yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS, yang menggambarkan persepsi pelaku UMKM terhadap kondisi saat ini) dan Indeks Ekspektasi (IE, yang menggambarkan prediksi 3 bulan mendatang), sama-sama mengalami kenaikan yang signifikan. ISB tertinggi dan kenaikan tertinggi dicatat oleh sektor konstruksi.
Baca Juga: BRI Microfinance Outlook, Solusi Pengembangan Sektor Keuangan Mikro
Relaksasi makroprudensial berupa penurunan uang muka rumah hunian 0% dan pembebasan PPN selama bulan Maret-Agustus 2021 memunculkan ekspektasi kenaikan permintaan rumah hunian sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja usaha responden maupun sektor konstruksi dan perekonomian secara keseluruhan.