Bos BI Yakin Ekonomi RI Bakal Tembus 5,4 Persen di 2025, Apa Faktornya?

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:52 WIB
Bos BI Yakin Ekonomi RI Bakal Tembus 5,4 Persen di 2025, Apa Faktornya?
Gubernur Bank Indonesa Perry Warjiyo (tengah). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt/aa]

Suara.com - Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal meroket pada tahun 2025 nanti.

Hal ini terlihat dengan pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,12 persen (yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen (yoy).

Kenaikan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh investasi sejalan dengan penanaman modal yang tumbuh positif dan konsumsi rumah tangga seiring lebih tingginya mobilitas masyarakat.

"Ekspor barang dan jasa juga meningkat dipengaruhi oleh front-loading ekspor ke AS sebagai antisipasi pengenaan tarif serta kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara," katanya dalam Youtube BI, Kamis (21/8/2025).

Secara sektoral, seluruh Lapangan Usaha (LU) juga membaik, termasuk LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, serta LU Informasi dan Komunikasi.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. [Suara.com/Alfian Winanto]

Lalu dalam spasial, pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah meningkat, dimana wilayah Jawa mencatat pertumbuhan tertinggi.

"Pada semester II 2025, pertumbuhan ekonomi diprakirakan membaik didorong oleh tetap positifnya kinerja ekspor dan meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan ekspansi belanja Pemerintah," katanya.

Dia menyebutkan, dengan realisasi triwulan II 2025 tersebut, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diprakirakan akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen.

Baca Juga: Bos BI Sentil Perbankan yang Belum Turunkan Bunga Kredit

Tentunya ini pemerintah dan BI akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Sinergi dan koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional," katanya.

Dalam kaitan ini, belanja Pemerintah termasuk melalui implementasi program prioritas Pemerintah, dapat memberikan dukungan terhadap peningkatan kegiatan ekonomi domestik.

Dari sisi Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran terus dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan rendahnya inflasi dan terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah.

Sementara itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal perekonomian.

Sebagai informasi, pada triwulan II 2025, defisit transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar 4,1 miliar dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI