Ternyata Buah Mangrove Bisa Jadi Peyek, Ini Sejumlah Karya Ibu-ibu Kebaya

Jum'at, 28 Mei 2021 | 09:07 WIB
Ternyata Buah Mangrove Bisa Jadi Peyek, Ini Sejumlah Karya Ibu-ibu Kebaya
Berbagai produk olahan dari buah pohon mangrove. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Secara terpisah, Alpiah (40), yang didapuk sebagai Ketua Kebaya menjelaskan, pengolahan berbagai produk makanan dan minuman dari pohon mangrove ini dilakukan untuk membantu perekonomian warga. Dalam proses produksi makanan dari pohon mangrove, anggota Kebaya yang berjumlah 15 orang dibagi menjadi tiga bagian.

"Terbagi 3 bagian petani, pencari buah, pengolah. Pencari buah ibu-ibu yang lanjut usia sebanyak 2 orang, petani mangrove ada 6 orang, dan pengolah hingga menjadi makanan ada 7 orang," kata Alpiah.

Ia menyebutkan, target utama dari pemasaran produk hasil olahan mangrove adalah para wisatawan yang berkunjung ke daerah Muara Gembong. Dia menyebutkan, omset yang diterima dari produk olahan mangrove di masa pandemi berkisar Rp3 sampai Rp5 juta per bulan.

"Kalau sebelum pandemi, omset kita bisa Rp7 sampai Rp10 juta per bulan," sambungnya.

Alpiah juga menjelaskan, respons para pembeli produk olahan pohon mangrove itu cukup baik. Namun harga yang tinggi menjadi kendala untuk bersaing di pasaran.

"Kita berharap ada pelatihan untuk marketing dari pihak-pihak terkait, sehingga produi kita bisa lebih dikenal oleh masyarakat," tutur Alpiah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI