Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Dr. Sutanto, S.Si., DEA., menganalogikan bahwa segala teknologi itu meminjam konsep penciptaan dari Tuhan, semua yang kita klik dan yang kita lakukan di dunia maya tercatat di dalam server sebagaimana yang kita lakukan di dunia juga tercatat dalam servernya malaikat.
“Belajar internet tidak boleh dipisahkan dengan belajar agama atau belajar moral, sehingga tidak akan terjadi seorang anak/ siswa secara diam-diam mengakses situs-situs yang berbahaya atau situs-situs yang tidak bermanfaat yang berpotensi merusak,” tutur Sutanto.
Menuju “Merdeka Belajar”, dalam prosesnya kita memerlukan konten pembelajaran yang menarik melalui berbagai media digital. Guru Matematika SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung dan Content Creator, Evi Nur Aprianti, S.Pd., menilai bahwa yang paling utama di masa pandemi seperti sekarang adalah berkreasi dalam menyajikan bahan ajar.
Menurut Evi, sebagai seorang guru harus bisa membuat suasana belajar yang menarik, karena tidak bisa dipungkiri kalau anak-anak di rumah pasti jenuh dan mudah terdistraksi hal-hal lain yang lebih menarik dari konten pembelajaran, sehingga kita dituntut untuk membuat media pembelajaran yang bisa mengesankan untuk anak-anak.
“Untuk membuat konten pembelajaran yang menarik kita harus memiliki tekad atau kemauan yang kuat kemudian mencari referensi sebanyak-banyaknya dan mulailah berkarya”, demikian penjelasan Evi.
Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Ristekdikti, Ine Rahmawati, S.Pd., M.Si. juga merangkum “keterampilan abad 21” yang dibutuhkan bagi setiap siswa, yaitu Kualitas Karakter, mengenai bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis, kemudian Literasi Dasar, terkait dengan bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari, dan yang terakhir adalah kompetensi, yaitu bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks.
“Semua itu akan menjadi kecakapan hidup yang dimiliki anak-anak dalam menghadapi perkembangan zaman sehingga pada saatnya nanti mereka dapat menjadi generasi unggul,” tutur Ine.
Harapan terhadap pemerintah untuk menjunjung “Merdeka Belajar” disampaikan oleh Guru SDN Baru 01 Pagi Pasar Rebo Jakarta Timur, Asmaul Husnah, S.Pd., M.Si. yang menjadi pembicara terakhir pada webinar tersebut.
Menurutnya dukungan perangkat pembelajaran, ketersediaan jaringan dan Learning Management System (LMS) yang terintegrasi adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dan diberikan oleh Pemerintah.
Baca Juga: Warga Indonesia Paling Tak Beradab di Internet, Gernas Literasi Digital Fokus ke Etika
“Selama ini anak-anak sudah mendapatkan bantuan kuota internet oleh pemerintah, namun demikian tidak dapat digunakan pada semua perangkat, harapan kami (kepada Pemerintah) mohon kedepannya ada dukungan perangkat, karena tidak semua anak-anak atau guru memiliki perangkat,”ujar Husnah.