Duka Pedagang Pasar Dungingi yang Selalu Terbakar: Kami Sudah Lelah, Selalu Merugi

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 24 Agustus 2021 | 12:41 WIB
Duka Pedagang Pasar Dungingi yang Selalu Terbakar: Kami Sudah Lelah, Selalu Merugi
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Gorontalo, Junaedi Kiayi Demak, melakukan peninjauan ke Pasar Dungingi, Kota Gorontalo, Selasa (26/5/2012). [Gopos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dari kejauhan nampak sesosok pedagang dengan tatapan kosong ke arah puing-puing bangunan sisa kebakaran dengan kosong.

Ma Amu, sosok itu sesekali nampak berkaca-kaca. Lapak yang sehari-hari menjad tempatnya mencari uang kini habis dilalap api. Kebakaran Pasar Dungingi, Kota Gorontalo pada Selasa (25/5/2021) kemarin menghanguskan lapak dan barang jualan milik perempuan paruh baya tersebut.

Tidak hanya lapak miliknya, ada dua lapak milik pedagang lain yang turut terbakar dalam kebakaran itu. Dua lapak itu merupakan milik Ma Uda, dan Muna.

Sama sekali tidak ada yang tersisa dari lapak mereka. Semuanya sudah hangus menjadi abu, termasuk barang dagangan mereka.

Bukan sekali saja, kebakaran yang terjadi pada Selasa (25/5/2021) lalu merupakan peristiwa kali ketiga di Pasar Dungingi. 

Dalam dua tahun, sudah ada tiga kali kebakaran di pasar tersebut sehingga membuat para pedagang merasa tidak aman. 

Terlebih, tidak sedikit kerugian yang mereka dapatkan akibat kebakaran. Salah seorang pedagang yang tidak mau disebut namanya mengaku butuh dana Rp1 hingga 3 juta untuk memperbaiki lapak. Jumlah itu belum termasuk perlengkapan, modal usaha dan kerugian yang disebabkan kebakaran.

“Rugi dan capek. Sudah tiga kali terbakar, kasihan kami para pedagang,” ungkap para pedagang di Pasar Dungingi.

Sejumlah pedagang menduga, ada keganjilan dalam kebakaran yang terjadi di Pasar Dungingi. Alasannya, karena sudah tiga kali kebakaran terjadi dengan peristiwa yang hampir mirip.

Baca Juga: Tim Misi Kemanusiaan Bersama IHC Peduli Korban Kebakaran Kebon Manggis

Kebakaran terjadi pada malam hari dan situasi yang sepi. Kemudian sumber api diduga berasal dari arus pendek atau korsleting listrik. Padahal menurut para pedagang, peralatan listrik yang digunakan memiliki daya yang kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI