Cegah Permasalahan Gizi Pada Remaja, Danone Indonesia Perkuat Program GESID

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 30 Agustus 2021 | 10:27 WIB
Cegah Permasalahan Gizi Pada Remaja, Danone Indonesia Perkuat Program GESID
Danone Indonesia Perkuat Program GESID.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecukupan gizi dan nutrisi pada remaja sangatlah penting untuk memastikan bahwa para remaja menjadi generasi emas Indonesia. Namun saat ini, remaja Indonesia dihadapi dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition seperti kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.

Padahal, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi. Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap permasalahan ini, Danone Indonesia mensosialisasikan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) bersama Yayasan Lentera Anak untuk meningkatkan kesadaran remaja usia SMP dan SMA agar hidup lebih sehat melalui edukasi tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pembentukan remaja yang berkarakter di Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor.

Dari populasi remaja yang sebesar sepertiga populasi di Indonesia, namun data Balitbangkes 2015 mencatat 52,5% remaja mengalami defisensi energi berat, di mana mereka mendapatkan kurang dari 70% energi dalam konsumsi makanan hariannya.

Kondisi ini diperparah dengan kondisi prevalensi anemia pada anak remaja yang naik dari 18,4% pada tahun 2013 menjadi 32% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2013). Disisi lain, hasil Survey Kesehatan Berbasis Sekolah (GSHS, 2015) status gizi pelajar SMP dan SMA 15.8% gemuk, 7.9% kurus, 5.2% obesitas.

Hal ini dikarenakan kurangnya konsumsi buah dan sayur, tidak atau jarang sarapan dan tingginya konsumsi fast-food dan minuman bersoda. Selain itu penyebab lainnya adalah perkawinan anak juga menjadi salah satu faktor risiko dari masalah kesehatan serta gizi ibu dan anak (Profil Anak, 2020)

Kurangnya kepekaan terhadap kebutuhan nutrisi pada remaja pasti berdampak pada munculnya isu-isu kesehatan yang berdampak pada produktifitas mereka hingga di usia dewasa.

Padahal, Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta inovatif demi menciptakan generasi emas yang berdampak pada kemajuan bangsa. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik.

“Kami mengapresiasi atas komitmen Danone Indonesia dan Yayasan Lentera Anak yang telah menginisiasi program ini demi terciptanya Indonesia sehat. Hal ini senada dengan kebijakan merdeka belajar yang tertuang dalam agenda RPJMN 2020-2024 tentang Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing melalui hadirnya pendidikan yang bermutu. Tentunya, hal ini tidak luput dengan pentingnya kesehatan bagi para remaja selaku peserta didik. Untuk itu, kami senantiasa mendorong program kolaborasi dan upaya satuan pendidikan untuk menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah,” kata Yusuf Rokhmat, ST, MT - Subkoordinator Penjaminan Mutu Pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah KEMDIKBUDRISTEK RI ditulis Senin (30/8/2021).

Menyadari akan pentingnya intervensi terhadap kesehatan remaja khususnya pemahaman akan kebutuhan gizi dalam bentuk edukasi, Danone Indonesia bekerjasama dengan FEMA IPB menghadirkan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) yang ditujukan bagi remaja sekolah menengah, tingkat SMP hingga SMA yang dihadirkan sejak akhir 2020 lalu.

Baca Juga: Laura Aprilya Akan Laporkan Shandy Aulia soal Endorse Judi Online

Panduan GESID dengan fokus untuk pencegahan stunting dengan membangun generasi sehat melalui gizi dan kesehatan meliputi gizi seimbang, gizi remaja, anemia, 1000 HPK dan stunting, pubertas dan merawat kesehatan reproduksi sehingga rantai stunting dapat diputus sejak dini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI