Masindo Ajak Masyarakat Bangun Kesadaran Terhadap Risiko

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 15 Desember 2021 | 14:09 WIB
Masindo Ajak Masyarakat Bangun Kesadaran Terhadap Risiko
Webinar MASINDO mengusung tema “Membangun Masyarakat Sadar Risiko Bersama MASINDO di Era Pandemi”.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah mengedukasi masyarakat tentang konsep pengurangan risiko atau bahaya (harm reduction) guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial terkait dengan kebiasaan tertentu melalui alternatif yang lebih baik, terutama jika berhenti total sulit dilakukan.

“Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, seperti menggunakan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi mobil listrik, substitusi kantong plastik sekali pakai, dan beralih ke produk tembakau alternatif dibandingkan dengan merokok. Selain itu, budaya sadar risiko dapat dimulai dari penerapan protokol kesehatan dan upaya lainnya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Dukungan Edukasi Konsep Pengurangan Bahaya

Dedek Prayudi, Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) turut menyatakan komitmennya dalam mendukung, bahkan berperan aktif dalam edukasi konsep pengurangan bahaya yang dilakukan MASINDO. Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kebiasaan merokok yang berpotensi mengancam negara dalam menikmati generasi emas 2045.

“Permasalahan rokok merupakan tantangan yang dapat dimitigasi dengan mengadopsi konsep pengurangan bahaya dalam kebijakan maupun melalui edukasi kepada masyarakat. Dengan menciptakan masyarakat yang sadar akan perilaku berisiko di sekitarnya, mereka diharapkan bisa menjadi solusi untuk berbagai masalah di bidang kesehatan, lingkungan, dan sosial,” kata Dedek.

Peneliti Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Satria Aji Imawan, menambahkan pengenalan terhadap produk tembakau alternatif, seperti snus, vape, dan produk tembakau yang dipanaskan, dapat menjadi bagian dari edukasi konsep pengurangan bahaya yang terkait dengan kebiasaan merokok. Produk tersebut dikembangkan dengan menerapkan konsep pengurangan bahaya sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam membantu mereka yang sulit berhenti merokok.

“Produk tembakau alternatif dapat dimanfaatkan dalam menanggulangi persoalan prevalensi merokok. Hal ini perlu didukung oleh keterbukaan pemerintah, kajian ilmiah dari akademisi, dan perubahan perilaku masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang sadar risiko yang merupakan misi utama dari MASINDO,” kata Satria.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI