Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar

Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:41 WIB
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berbicara dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Baca 10 detik
  • Kilang Pertamina di Dumai terbakar hebat tak lama usai Menkeu Purbaya menyebut BUMN energi itu 'males-malesan' membangun kilang baru.
  • Menkeu Purbaya mengaku terkejut dan kesal karena Pertamina menolak tawaran investor China untuk membangun kilang baru secara gratis dengan skema BOT.
  • Purbaya minta DPR mengontrol kinerja Pertamina demi menekan subsidi energi.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku terkejut dengan serangkaian insiden yang menimpa kilang-kilang PT Pertamina (Persero), termasuk peristiwa anyar terbakarnya kilang minyak di Dumai, Riau, pada Rabu malam (1/10/2025).

Menkeu Purbaya mengingatkan, saat dirinya masih bertugas di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, ia telah merekomendasikan Pertamina untuk membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun.

Sayangnya, janji itu masih sebatas rencana di atas kertas. "Kami (Pertamina) sudah berencana bangun kilang baru, satu pun gak jadi kan. Mereka bilang akan jadi, tapi sampai sekarang gak jadi, yang ada malah beberapa dibakar," kata Purbaya saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).

Purbaya secara terbuka menyebutkan bahwa hambatan pembangunan kilang bukan karena ketiadaan proyek, melainkan karena sikap dari BUMN energi tersebut.

"Kilang itu, bukan kita gak bisa bikin atau gak bisa bikin proyeknya. Cuman Pertaminanya males-malesan aja," tegas Purbaya.

Purbaya mengungkap pernah menawarkan skema kerja sama yang sangat menguntungkan: seorang investor dari Tiongkok bersedia membangun kilang minyak dengan sistem Build Operate Transfer (BOT).

Artinya, aset kilang akan menjadi milik Indonesia secara gratis setelah 30 tahun. Namun, tawaran tersebut justru ditolak mentah-mentah oleh Pertamina.

"Pertamina keberatan dengan usulan tersebut. Karena kami sudah over capacity. Waktu itu saya kaget over capacity apa?" ungkap Purbaya.

Purbaya pun meminta DPR untuk lebih aktif mengontrol kinerja Pertamina. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan parlemen sangat dibutuhkan untuk menekan subsidi energi dan memastikan subsidi yang ada lebih efisien dan tepat sasaran.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Makan di Kantin DJP, Gaya Merakyatnya Disorot Pedagang UMKM

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit II Dumai. Kebkaaran itu berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.20 WIB pada Rabu (1/10/2025) setelah salah satu unit operasional terbakar hingga sempat terdengar ledakan.

Kilang minyak Pertamina Dumai terbakar, Rabu (1/10/2025) malam. [Ist]
Kilang minyak Pertamina Dumai terbakar, Rabu (1/10/2025) malam. [Ist]

"Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan," ujar Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Agustiawan, melalui pernyataan.

Begitu terdeteksi, kata Agustiawan, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan.

Penanganan dilakukan dalam waktu singkat sehingga kebakaran tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain koordinasi intensif juga dilakukan dengan aparat terkait serta pemerintah daerah, Agustiawan menyampaikan pemantauan lingkungan secara berkelanjutan juga dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar.

"Di lokasi juga disiagakan 8 unit mobil pemadam Kilang Pertamina Dumai, 1 dari Damkar Kota Dumai, dan 1 dari Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut," kata Agustiawan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI