Suara.com - Memasuki tahun 2022, Tokoin siap menatap era metaverse yang kini sudah mulai populer di dunia digital. Hal ini pula sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Peluncuran Gerakan Percepatan Generasi Digital di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Rabu sebagaimana dikutip dari laman seketariat negara. Menurut Kepala Negara, perusahaan besar kelas dunia sudah berlomba membangun metaverse. Untuk itu, Indonesia juga harus dapat mempersiapkan stratei macam ini.
"Hingga hari ini, kami memiliki 2.319 start-up. Jumlahnya terus bertambah setiap hari. Kami memiliki satu decacorn. Kami memiliki tujuh unicorn dan masih banyak yang terus didukung untuk menjadi unicorn dan decacorn," kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet. Presiden juga mengatakan, Indonesia juga harus siap menghadapi kemajuan digital global.
Guna mewujudkan harapan tersebut, Welly Salim, CEO Tokoin mengatakan bahwa dirinya yakin Tokoin siap menjadi salah satu pioner menjelejahi metaverse.
“Kami yakin bahwa sekali lagi Tokoin siap untuk menjadi salah satu pioneer di Indonesia untuk menjelajahi Metaverse, Tokoin merupakan perusahaan berbasis teknologi blockchain yang dimana kami percaya dan mendukung kemajuan teknologi blockchain, dan sebagai usaha pertama kami bersama dengan FronteraNFT, kami berharap dapat segera melihat Anda di Realm of Frontera. Dan kami akan terus mengembangkan aspek lain dari industri blockchain juga dengan banyak mitra yang akan datang,” katanya ditulis Sabtu (18/12/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Andrew Riady, CMO Tokoin menyatakan bahwa sejak awal, Tokoin bertekad untuk berusaha memperkenalkan dan membawa teknologi blockchain ke tingkat yang lebih baik untuk semua orang.
“Kami percaya bahwa kemajuan teknologi di NFT, Metaverse, dan P2E Gaming akan sangat agresif dalam waktu dekat, jadi dengan investasi terbaru kami di Frontera NFT dan proyek mendatang kami dengan mitra berpengalaman, kami yakin dapat menjadi salah satu pionir dalam terobosan teknologi ini,” katanya penuh harapan dan optimisme yang membuncah.
Karena itu Welly Salim menyebutkan ada 5 alasan mengapa Tokoin siap dan punya peluang dan kemampuan memenangkan pasar metaverse di Indonesia. Setidaknya inilah 5 alasan tersebut.
1. NFT memberikan kepemilikan kepada individu/badan untuk membuktikan hak kepemilikannya.
Satu bitcoin dalam wallet digital dapat ditukarkan dengan bitcoin lain di wallet yang berbeda karena setiap bitcoin memiliki nilai dan kegunaan yang sama. NFT, di sisi lain, dikodekan untuk memiliki ID unik dan metadata lain yang tidak dapat direplikasi oleh token lain. Ini memberikan NFT atribut orisinalitas dan kelangkaan yang membuatnya begitu menarik bila digabungkan dengan media digital.
Baca Juga: Masa Depan Internet, Ini Arti Metaverse yang Ramai Jadi Perbincangan
NFT ditulis dengan software code (disebut smart contract) yang mengatur tindakan seperti memverifikasi kepemilikan dan mengelola kemampuan transfer NFT. Seperti aplikasi software lainnya, NFT dapat diprogram di luar dasar-dasar kepemilikan dan transferabilitas untuk juga menyertakan berbagai aplikasi dan fungsionalitas lain, termasuk menautkan NFT ke aset digital lainnya. Tak perlu diragukan lagi bahwa Tokoin berpegang teguh pada misinya untuk memberdayakan orang-orang dengan teknologi blockchain.