Manuver Bisnis Tiar Karbala Sebagai CEO Restock.ID

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 31 Desember 2021 | 05:57 WIB
Manuver Bisnis Tiar Karbala Sebagai CEO Restock.ID
CEO Restock.ID, Tiar Karbala.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setahun setelah lulus kuliah, tepatnya tahun 2012, Tiar terbang ke Inggris untuk melanjutkan kuliah di London School of Economics (LSE) mengambil program Accounting (master’s degree).

Penggemar pelajaran Matematika dan Fisika ini kembali ke Indonesia tahun 2013, dan di tahun 2014 berkesempatan untuk berkarier di JP Morgan Chase Bank sebagai Product Management.

"Saya resign dari JP Morgan tahun 2018, karena ingin masuk dunia start up. Kebetulan, saya diminta untuk bantu teman membangun perusahaan start up warehouse-nya. Tahun 2019, saya bertemu kembali dengan teman lama bernama Rega. Dia sedang punya rencana untuk bikin peer-to-peer bernama Restock.ID. Ya sudah, saya bergabung. Saat itu posisi saya sebagai early funder dan early investor dan belum bisa bergabung di operasional kantor, karena di saat yang sama lagi membangun peer to peer lain yang mirip dengan Restock.ID. Baru pada pertengahan 2020 saya bergabung sebagai komisaris Restock.ID," jelas Tiar.

Saat turun tangan langsung sebagai CEO, penyuka golf dan touring motor ini merasakan passion yang kuat untuk menjadikan Restock.ID peer to peer lending terbaik.

"Bulan Oktober lalu Restock.ID baru saja menandatangani persetujuan dengan funder internasional yang sangat besar, yaitu 8,5 juta dollar atau sekitar 120 miliar rupiah. Kemudian, bulan November lalu, dari sekitar 5.000 applicants, Restock.ID terpilih mengikuti program Fintech dari Qatar Development Bank (QDB). Dari Indonesia hanya Restock.ID yang terpilih," kata Tiar.

Pencapaian lain dari Restock.ID di masa kepemimpinan Tiar adalah naiknya target penyaluran setiap bulan, mulai dari bulan Juni hingga Desember tahun ini. Bahkan, di bulan November 2021 adalah penyaluran tertinggi di sepanjang sejarah Restock.ID berdiri, yaitu 90 miliar rupiah.

Sejak awal, Restock.ID menetapkan diri sebagai peer to peer lending dengan basis inventory financing (menyediakan pembiayaan bagi UKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan). Sedangkan untuk penerima pembiayaan pun beragam, mulai dari yang bergerak di bidang fashion retail (70%), sampai dengan yang bergerak di bidang healthcare, komoditas, dan consumer goods.

"Kami menerapkan prinsip lean organization, yang mana kami mengelola masing masing bagian dengan sangat efektif, efisien dan optimal. Tercermin dari BOD dan Komisaris Restock.ID jauh dari hidup jetset, sehingga tidak ada namanya menggunakan uang perusahaan untuk bermewahmewahan," tutup pengagum Sandiaga Uno ini.

Baca Juga: Restock: Startup Pendukung UMKM yang CEO-nya Acungkan Pistol di Duren Sawit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI