AS-Rusia Berunding Soal Ukraina, Harga Emas Turun dari Level 1.900 Dolar AS per Ounce

Senin, 21 Februari 2022 | 08:07 WIB
AS-Rusia Berunding Soal Ukraina, Harga Emas Turun dari Level 1.900 Dolar AS per Ounce
Ilustrasi emas.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas turun tipis pada perdagangan akhir pekan lalu, terpangkas dari level psikologis USD1.900 per ons. Harga emas tertolong pembicaraan AS-Rusia yang membawa ketenangan ke pasar.

Tetapi kekhawatiran yang berkepanjangan atas Ukraina membuat emas tetap di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Mengutip CNBC, Senin (21/2/2022) harga emas di pasar Spot turun 0,1 persen ke harga USD1,896.04 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Juni 2021 di harga USD1,902,22. Ini telah naik 1,9 persen pada sepanjang pekan ini. Sedangkan harga emas di pasar berjangka turun 0,1 persen ke level USD1,899,80.

"Perkembangan terbaru seputar situasi Rusia-Ukraina adalah positif dan itu mendorong emas mundur tipis," kata ahli strategi pasar RJO Futures Bob Haberkorn.

"Pelemahan harga ini akan berumur pendek karena ketegangan yang berkepanjangan akan terus mendukung emas," tambahnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setuju untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov minggu depan, menenangkan kegelisahan investor dan memperlambat demand terhadap aset lindung nilai yang aman.

Namun, kantor berita Rusia melaporkan tentang ledakan di kota Donetsk, Ukraina Timur.

"Investor telah mencari perlindungan dalam save haven seperti emas, tidak hanya karena situasi Ukraina dan meningkatnya volatilitas pasar saham tetapi juga tekanan inflasi yang melonjak," kata Fawad Razaqzada, seorang analis ThinkMarkets.

Para pemimpin keuangan dari Kelompok negara G-20 pada hari Jumat menyetujui bahwa kenaikan inflasi dan risiko geopolitik dapat mengancam pemulihan global yang rapuh.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Beri Berkah, Antam Naik Rp8000

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang melonjak dan sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI