"Kalau kita tidak melakukan transformasi ke channel digital, Pos tidak akan relevan dengan digitalisasi. Untuk itu kami telah merilis Pospay sejak April 2021. Dan hanya dalam 10 bulan saja, kami berhasil meraih 2 juta downloader. Setelah terseok-seok melakukan perbaikan demi melayani pelanggan, alhamdulillah sekarang Pospay lebih stabil, lebih aman, availibilty 100 persen, fitur makin banyak dan relevan dengan kaum milenial," kata Faizal.
Salah satu kunci sukses pertumbuhan Pospay yaitu kejelian dalam melihat ceruk pasar. Faizal menyebutkan Pospay diminati masyarakat di kota kedua dan ketiga.
"Mungkin karena di kota besar sudah banyak aplikasi fintech. Kota kedua dan ketiga, misalnya Sukabumi, Indramayu, Karawang, Lumajang, Probolinggo. Ini membuat kita optimistis masih banyak pasar yang belum digarap pemain fintech," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Faizal, melalui kerja sama dengan TASPEN ini, Pos Indonesia akan mengajak pensiuan untuk menggunakan aplikasi Pospay,.
"Kalau sudah punya Pospay nanti mereka tidak perlu datang bersamaan pada tanggal 1-7 setiap bulan untuk mengambil uang pensiuan, agar tidak terjadi kerumunan. Kita transfer ke Giro Pos. Kalau punya Pospay, para pensiunan bisa tenang. Paling tidak uangnya ada di handphone, sehingga untuk mengambilnya tidak perlu bersamaan waktunya di tanggal tersebut," tutur Faizal.
Tak hanya itu, dengan memiliki Pospay para pensiunan dapat menyimpan uang pensiun sebagai tabungan.
"Para pensiunan bisa setiap saat mengambil uangnya dan tidak perlu sekaligus diambil. Harapannya, para pensiunan bisa punya tabungan di Pospay," kata dia.