"Kita perlu infrastuktur dan investasi di perawatan geriatri. Kemudian biaya perawatan lansia yang relatif masih tinggi, kalau produk-produk dibuat di Indonesia mungkin dapat lebih murah. Digital teknologi juga akan membantu pemerintah dan fasilitas kesehatan untuk penanganan lansia," kata Dr. Raymond.
Beliau mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai generasi usia menengah dengan pendapatan tinggi yang berpotensi untuk kemajuan geriatri di masa mendatang.
"Produk yang perlu diprioritaskan meliputi fasilitas kesehatan, nursing home, alat kesehatan, geriatric care. Produk lainnya untuk penelitian di Indonesia yaitu nursing care, fasilitas pengamanan kamar mandi, popok lansia, hingga produk anti-aging," jelasnya.
Meski begitu, Indonesia mengalami masalah untuk penanganan lansia karena healthcare spending per kapita masih rendah di angka 2,9% dibandingkan Singapura sebesar 4,1% dan Kamboja sebesar 7%. Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan belanja kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia.
"Pasien geriatri akan meningkat, dan kita membutuhkan cara yang holistik untuk memastikan mereka memiliki kualitas hidup yang baik. Tidak hanya angka geriatri meningkat, tapi angka harapan hidup juga meningkat. Penggunaan obat juga masih rendah termasuk pasien geriatri. Indonesia pelru tingkatkan healthcare spending pada investasi dan riset terkait geriatri agar kualitas hidup semakin baik di masa depan," pungkas Dr. Raymond.