Suara.com - TZ APAC entitas adopsi blockchain yang mendukung ekosistem Tezos, mengumumkan kerja sama dengan National University of Singapore School of Computing (NUS Computing) untuk mendirikan Center for Nurturing Computing Excellence. Kerja sama ini akan memberdayakan siswa untuk belajar dari pakar industri di bidang teknologi blockchain, komputasi cloud, dan data science.
Komitmen TZ APAC ke Singapura ini bukan tanpa alasan, sebab negara ini memiliki peningkatan investasi sepuluh kali lipat dari tahun 2020 ke 2021, dengan 82 kesepakatan bernilai gabungan hingga S$1,48 miliar menurut KPMG. Sejalan dengan itu, TZ APAC Tezos Developer Hub juga akan diluncurkan di kawasan pusat bisnis Singapura.
“Selama beberapa tahun terakhir, Singapura telah memantapkan dirinya sebagai tujuan utama bagi perusahaan teknologi dalam industri terobosan. Bermitra dengan organisasi perintis seperti TZ APAC, siswa akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari para pakar selama masa pendidikan mereka,” kata Associate Professor Tan dari NUS Computing dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).
Menurutnya dengan mendirikan Center for Nurturing Computing Excellence ini diharapkan dapat meningkatkan standar pendidikan komputasi di negara dan seluruh kawasan diikuti dengan kehadiran generasi berbakat di bidang teknologi.
Assoc Prof Tan juga bertanggung jawab untuk melatih siswa yang berpartisipasi dalam kontes pemrograman terkenal internasional seperti International Olympiad in Informatics (IOI), National Olympiad in Informatics (NOI), dan International Collegiate Programming Contest. Pada tahun 2021, ia memimpin tim IOI Singapura untuk mencapai penampilan terbaik dengan memenangkan 3 medali emas dan satu medali perak.
IOI adalah kompetisi penting di seluruh ekosistem kripto, dengan banyak tokoh terkemuka di industri telah berpartisipasi. Khususnya, arsitek awal Tezos Arthur Breitman adalah kontestan IOI yang mewakili Prancis dan mendapatkan medali perunggu.
Tokoh terkemuka lainnya di ekosistem Tezos yang telah berpartisipasi dalam IOI termasuk Presiden Prancis-IOI Mathias Hiron dan Insinyur Perangkat Lunak Senior Nomadic Labs Mehdi Bouaziz. Selain itu, salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, adalah peraih medali perunggu.
Untuk meningkatkan literasi blockchain di antara siswa yang terlibat dengan IOI serta siswa sekolah menengah pertama dan atas.
TZ APAC akan membuat kurikulum pengembang blockchain di mana siswa akan dapat belajar langsung dari anggota tim TZ APAC secara hybrid melalui lokakarya, hackathon dan tutorial berdasarkan kasus penggunaan dalam ekosistem Tezos.
Baca Juga: Instagram Segera Rilis Fitur NFT dengan Dukungan Blockchain Ethereum dan Polygon
Dengan pendidikan sebagai prioritas utama dalam ekosistem Tezos, pendirian Center for Nurturing Computing Excellence berhasil dilakukan setelah sejumlah kerja sama sebelumnya dengan Universitas Kyoto, Universitas Nagoya, dan Institut Teknologi India Madras.