20 Startup Dunia PHK Karyawan, Mulai dari Agoda Hingga Perusahaan Induk Tiktok

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 20 Juni 2022 | 16:59 WIB
20 Startup Dunia PHK Karyawan, Mulai dari Agoda Hingga Perusahaan Induk Tiktok
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Paisa Bazaar (Gurugram/keuangan) 1.500 karyawan

Ola (Bengaluru/transportasi) 1.400 karyawan

Stitch Fix (San Francisco/ritel) 1.400 karyawan

Toast (Boston/makanan) 1.300 karyawan

Sementara, di Indonesia, sejumlah startup sudah melakukan PHK sejak satu bulan ke belakang, sebut saja LinkAja dan JD.ID.

Tren PHK menurut pakar merujuk pada tiga faktor kunci, yakni fokus bergeser ke profitabilitas atas akuisisi pelanggan dan ekspansi yang tidak terkendali, lingkungan investasi yang cenderung menurun, dan kekhawatiran resesi.

Para ahli ini juga berpendapat dalam jangka panjang, PHK justru memunculkan celah untuk menaikkan nilai valuasi. Namun, fleksibilitas tenaga kerja yang muncul akibat berkurangnya pekerjaan formal berpotensi pada pengangguran yang lebih besar. 

Sementara, Hendra Setiawan Boen, analis dan praktisi hukum restrukturisasi utang dari Kantor Frans & Setiawan mengatakan, PHK massal yang melanda startup salah satunya karena mereka kehabisan dana.

Tak hanya itu, Hendra juga menilai bahwa startup memiliki sumber dana yang tidak berkelanjutan yakni dari para investor.

Baca Juga: Nyesek! Kakek Tebang Tebu Dibayar Pakai Uang Mainan, Tuai Kecaman Warganet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI