Inflasi AS Makin Menggila, Kini Tembus 9,1 Persen Tertinggi Sejak 41 Tahun Lalu

Kamis, 14 Juli 2022 | 10:12 WIB
Inflasi AS Makin Menggila, Kini Tembus 9,1 Persen Tertinggi Sejak 41 Tahun Lalu
Ilustrasi inflasi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Amerika Serikat (AS) melaporkan laju inflasi negara tersebut pada bulan Juni mencapai 9,1 persen, inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1981 atau 41 tahun lalu.

"Para konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi untuk berbagai barang pada bulan Juni karena inflasi terus menahan perlambatan ekonomi AS," sebut Biro Statistik Tenaga Kerja mengutip CNBC, Kamis (14/7/2022).

Indeks harga konsumen, barang dan jasa sehari-hari yang terkait dengan biaya hidup, melonjak 9,1 persen dari tahun lalu, di atas perkiraan Dow Jones 8,8 persen. Itu menandai laju inflasi tercepat sejak November 1981.

Sementara itu laju inflasi inti negeri Paman Sam meningkat 5,9 persen dibandingkan dengan perkiraan 5,7 persen. Inflasi inti memuncak pada 6,5 persen pada bulan Maret dan telah turun sejak itu.

Pada basis bulanan, IHK utama naik 1,3 persen dan IHK inti naik 0,7 persen dibandingkan dengan perkiraan masing-masing 1,1 persen dan 0,5 persen.

Secara bersama-sama, angka-angka tersebut tampaknya bertentangan dengan narasi bahwa inflasi mungkin memuncak, karena kenaikannya didasarkan pada berbagai kategori.

“CPI memberikan kejutan lain, dan sama menyakitkannya dengan angka Juni yang lebih tinggi, sama buruknya dengan sumber inflasi yang meluas,” kata Robert Frick, ekonom korporat di Navy Federal Credit Union. 

“Meskipun lonjakan CPI dipimpin oleh harga energi dan makanan, yang sebagian besar merupakan masalah global, harga terus meningkat untuk barang dan jasa domestik, dari tempat tinggal hingga mobil hingga pakaian jadi.” tambah Robert.

Laju inflasi ini dorong oleh kenaikan harga energi yang melonjak 7,5 persen pada bulan tersebut dan naik 41,6 persen selama 12 bulan. Indeks makanan meningkat 1 persen, sementara biaya tempat tinggal, yang membentuk sekitar sepertiga dari CPI naik 0,6 persen untuk bulan tersebut dan naik 5,6 persen setiap tahun. 

Baca Juga: LPG 3 Kg Diprediksi akan Menjadi Pilihan Masyarakat Dampak Harga LPG non Subsidi Naik

Ini adalah bulan keenam berturut-turut bahwa makanan di rumah naik setidaknya 1 persen. Biaya sewa naik 0,8 persen di bulan Juni, kenaikan bulanan terbesar sejak April 1986, menurut BLS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI