Kimpul Alternatif Pengganti Nasi Beras, Cocok untuk Diet

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 19:20 WIB
Kimpul Alternatif Pengganti Nasi Beras, Cocok untuk Diet
Ilustrasi nasi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi talas Belitung atau yang dikenal dengan kimpul, sebagai calon pengganti nasi dari beras yang cocok untuk penderita diabetes dan menu diet. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya diversifikasi pangan.

“Kimpul sendiri komoditas penghasil karbohidrat nonberas dari golongan umbi-umbian, selain ubi kayu dan ubi jalar. Kimpul punya potensi sebagai pengganti nasi,” kata perwakilan Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Inna Dwi Hidayah.

Dalam 100 gram umbi kimpul terdapat kandungan protein 2,81%, lemak 0,08%, air 67,26%, abu 1,19%, karbohidrat 28,66%, pati 20,87%, serat kasar 0,56%, serat pangan larut air 1,31%, serat pangan tidak larut air 6,93%, polisakarida larut air 0,99%, dan giosgenin 0,00083 mg.

“Umbi kimpul mengandung senyawa bioaktif giosgenin dan polisakarida larut air. Ini bermanfaat untuk menurunkan berat badan bagi yang diet dan mencegah diabetes,” katanya.

Selain bisa menurunkan berat badan dan mencegah diabetes, kimpul juga bisa menstabilkan tekanan darah dan kolesterol, detoksifikasi dan sumber antioksidan tubuh, mencegah kanker, kesehatan otak dan mencegah stroke, kesehatan ibu hamil karena tinggi asam folat dan zat besi, meningkatkan imun tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, serta mencegah kerutan, noda hitam dan tanda penuaan pada wajah.

Dari sisi budidaya, kimpul memiliki keunggulan karena lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan jenis talas lainnya.

“Tanaman kimpul mudah ditanam, sehingga layak untuk dikembangkan. Biasanya ditanam di lahan kering yang lembab, tapi tidak becek. Bisa hidup di lahan sawah, tetapi pada musim kemarau,” kata Inna.

Produksi kimpul bisa mencapai 3,7-7,5 ton per hektare dan umumnya dipanen diumur 5-9 bulan setelah tanam.

“Beberapa jenis kimpul dapat mulai dipanen dan memiliki produksi yang tinggi pada umur tujuh sampai delapan bulan,” katanya.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Salmon, Menu Enak dan Praktis untuk Sarapan

Pengembangan talas kimpul, lanjut Inna, berpotensi dilakukan di lahan di bawah tegakan tanaman perkebunan atau tanaman kehutanan secara tumpang sari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI